Proposal ini diantaranya seperti, memasarkan produk perusahaan, mereview produk perusahaan, ataupun membranding produk perusahaan, surat menyurat kantor, memperkenalkan brosur, leafleat, dan company profile, serta yang sejenisnya.
Tentunya juga yang tidak bisa disepelekan adalah bagaimana dalam merespon maupun menerima, balasan, tanggapan, saran dan masukan dari klien perusahaan yang menerima berbagai proposal bisnis tadi di atasÂ
Oleh sebab itu, suatu kantor harus benar-benar memahami dan penuh pertimbangan terkait apakah komunikasi tertulis dari proposal tersebut sudah beretika, tepat, dan efektif seperti;
Apakah tutur komunikasi tertulis tersebut sudah ramah atau justru jadi sebaliknya terkesan seperti sedang marah, apakah komunikasi tertulis tersebut menimbulkan ambiguitas atau sudah jelas atau tidak, apakah informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas atau tidak, dan sebagainya.
Sehingga inilah kenapa sebabnya, proposal itu harus memiliki tutur komunikasi tertulis yang beretika dan efektif itu penting dan perlu diperhatikan.
Tutur komunikasi tertulis kantor melalui proposal bisnis haruslah lebih berhati-hati terkait dengan gaya dan tata bahasa yang dituangkan dalam konten tulisan seperti tanda baca misalnya, ketaksaan dan ketandasan makna misalnya, dan sebagainya.
Oleh karenanya, menerapkan tutur komunikasi tertulis yang efektif dan beretika dalam proposal kantor sangatlah perlu memperhatikan terkait bagaimanakah pesan yang disampaikan kepada pembaca ataupun penerima yang menjadi klien kantor dapat sampai sesuai tujuan yang dimaksudkan.
Sehingga yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pentingnya memperhatikan gaya tutur kata dan tata bahasa yang dituliskan dalam proposal.
Gaya penuturan kata dan tata bahasa dalam proposal yang dituliskan sebenarnya sih sangatlah boleh fleksibel, namun demikian harus juga tetap memperhatikan kejelasan tata bahasa dan ketaksaan makna, serta kesantunan tutur kata tertulis.