Bergetar aku meniup api lilin yang menyala cemerlang itu, nafas rentaku seakan tak kuasa meniup lilin berukir 70 itu. Tapi akhirnya dengan segenap tenaga mampu kupadamkan.
Satu persatu anak-anakku sungkem dipangkuanku, kurasakan air mata mereka menderas membasahi kain rok dan menembus kulit pahaku.
Aku hanya berkata kepada mereka,
 "Mama sudah memaafkan kalian, terima kasih ya masih ingat ulang tahun Mama."
"Doakan Mama selalu sehat ya."
Ternyata, mereka tak melupakan ulang tahunku.
Terima kasih ya, Anak-anakku, kalian telah membahagiakan Ibumu yang sudah renta ini.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H