Di sinilah yang harus jadi perhatian penting manajemen perusahaan. Selama mereka masih menjadi bagian dari tim, maka jangan kecilkan peran dan keberadaan mereka.
Sebaiknya tetap perhatian dan memberdayakan mereka sesuai porsi pekerjaan mereka masing-masing. Sampai tiba nantinya mereka purna tugas, dengan begini mereka akan sangat merasa dihargai.
2. Pihak manajemen harus menyetarakan kesempatan pelatihan dan pendidikan yang memadai atas kemajuan teknologi.
Ya, ketidakadilan perlakuan dan kesenjangan terhadap kesempatan memperoleh diklat jangan sampai terjadi dalam sistem pengembangan SDM.
Selama karyawan old talent masih mengabdi di kantor atau belum pensiun, maka pemerataan diklat harus tetap diutamakan. Jangan diskriminasi dengan sering mengutamakan talenta muda.
3. Jangan tutup peluang karier old talent hanya karena usianya dianggap sudah enggak produktif.
Karier yang stuck karena sedikitnya kesempatan karyawan old talent menduduki jabatan-jabatan karena terbentur usia yang dianggap terlalu tua untuk dijabat.
Inilah sebenarnya yang juga jadi penyebab menurunnya produktivitas mereka, ini karena mereka dikondisikan seperti itulah.
Oleh karenanya, jangan tutup kesempatan pengembangan karier karyawan old talent, selama masih aktif jadi bagian tim, maka tetap buka peluang seluas-luasnya bagi karier mereka.
Nah, bagaimana kira-kira kalau tiga hal di atas diterapkan dengan bijak, para karyawan old talent pasti akan tetap mempertahankan loyalitasnya pada kantor.
Mereka pasti akan bekerja profesional dan mau dengan senang hati kerja sama dan kolaborasi dengan karyawan young talent.