Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengikis Hustle Culture dengan Menerapkan Slow Living, Memang Bisa?

1 Oktober 2023   06:49 Diperbarui: 4 Oktober 2023   00:19 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar slow living dalam dinamika kerja | Dokumen Foto Via Freepik.com

Kalau dalam keadaan tenang dan tidak terburu-buru, Anda pun bisa memetakan pekerjaan pada hari itu, Anda bisa memetakan mana sih perkerjaan prioritas, dan mana pekerjaan yang bisa diselesaikan kemudian sehingga Anda dapat bisa santai tapi produktivitas kerja tetap berkualitas.

2. Mendisiplinkan mindset bahwa waktu istirahat kerja dan pulang teng go itu penting 

Sudah waktunya istirahat kerja ya istirahat, jangan ditelat-telatin istirahatnya. Termasuk kalau sudah waktunya jam pulang kantor, kalau memang enggak ada lemburan ya pulang saja. Kalau bisa pulang teng go ngapain harus leyeh-leyeh di kantor.

Yang jelas, untuk sejenak me-refresh diri maka waktu istirahat pada jam kerja ini harus dimanfaatkan dengan bijak, untuk worklife balance maka pulang teng go itu penting bagi kualitas hidup.

3. Menerapkan batasan dalam bekerja

Di mana pun Anda bekerja, buatlah batasan dengan lingkungan sekitar. Misalnya menutup pintu, memasang mode hening pada ponsel misalnya, dan mode batasan lainnya.

Hal ini tujuannya adalah satu, yaitu agar Anda fokus pada pekerjaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan Anda memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan keluarga.

4. Mengurangi kebiasaan multitasking

Ya, multitasking tanpa disadari kerap berlaku saat bekerja, dan bisa jadi selama ini Anda berpikir bahwa multitasking akan membantu pekerjaan jadi cepat elesai. Tapi sejatinya tidaklah juga begitu. 

Mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu hanya membuat Anda tidak fokus. Bila sudah begitu, kemungkinannya ada dua, pekerjaan menjadi berantakan atau tidak selesai dalam waktu cepat. 

Nah, lebih baik utamakan fokus pada pekerjaan prioritas, jangan dimultitasking dengan produk kerja lainnya. Sehingga Anda bisa bekerja lebih efisien dan efektif. Hasilnya pun memuaskan dan tidak melalui proses yang berlarut-larut dan terburu-buru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun