Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

10 Hal Ini Penting untuk Jadi Bekal HR

3 Agustus 2023   07:14 Diperbarui: 3 Agustus 2023   19:39 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dinamika kerja terkini dalam dunia Human Resource (HR) memanglah dibutuhkan talent-talent HR yang inovatif, cerdas, profesional, dan berpengaruh.

Talent-talent yang menduduki posisi HR haruslah siap menghadapi perubahan yang cepat dan meresponnya secara signifikan bagi kemajuan organisasi.

Oleh karenanya, penting bagi suatu kantor atau perusahaan untuk membekali talent HR dengan berbagai keterampilan, sehingga mampu berdaya saing dan berdaya guna dalam megemban amanah job desc sebagai HR.

Tidak sedikit di suatu kantor atau perusahaan yang bermasalah dengan talent HR karena para talent tersebut tidak direkrut berbasis mutu dan kualitas.

Biasanya hal ini terjadi karena rekrutan tersebut atas dasar relasi, rekanan, atau mungkin karena titipan orang dalam.

Padahal, posisi HR itu tidaklah bisa dijabatkan kepada talent secara serampangan dengan tanpa mempertimbangkan mutu dan kualitas serta pembekalan skill HR yang memadai.

Oleh karenanya, sebaiknya penempatan talent kantor pada posisi HR janganlah atas dasar relasi, rekanan, atau mungkin karena titipan orang dalam karena pasti kedepannya akan merugi.

Lebih baik dalam menempatkan talent kantor pada posisi HR ini adalah berdasarkan mutu dan kualitas serta mengisinya dengan bekal yang cukup terkait skill penting yang dibutuhkan oleh HR.

Lantas juga, berkaitan dengan apa yang penting dalam hal membekali HR, maka apa sajakah yang perlu diterapkan?

Nah, berkaitan dengan itu, berikut ini yang dapat penulis sarankan terkait beberapa hal yang perlu jadi langkah pembekalan bagi HR sebelum ditempatkan pada posisinya, diantaranya yaitu;

Ilustrasi gambar HR via Freepik.com
Ilustrasi gambar HR via Freepik.com

1. Mengasah kandidat HR dengan skill best practice.

Maksudnya di sini adalah, kandidat HR diberikan pemahaman langsung dengan pendekatan cerdas berdasar pengalaman-pengelaman HR yang sudah ada.

Lalu, diberikan juga kesempatan jam terbang untuk melakukan praktik baik dalam lingkup kantor, atau istilahnya magang jabatan dulu sebelum menjabat.

Nah, setelahnya barulah dilakukan evaluasi atau kalau dirasa cukup dapat lanjut ke langkah pembekalan selanjutnya.

2. Mengasah skill kandidat HR dengan mengembleng dan mendidik attitude, yaitu etikanya, sikapnya, dan pola pikirnya.

Kecerdasan attitude dalam hal etika, sikap, dan pola pikir HR adalah merupakan fondasi HR dalam menghadapai berbagai tantangan yang kompleks dalam mengelola SDM kantor.

Oleh karenanya, terkait attitude yang penulis maksudkan tersebut, maka pihak kantor atau perusahaan harus benar-benar detil dalam mengembleng dan mendidiknya, jangan luluskan sebelum yakin attitude kandidat HR baik sesuai yang diinginkan.

3. Membekali kandidat dengan kemampuan bagaimana menerapkan strategi rekrutmen dan seleksi yang cerdas dan profesional.

HR kedepannya memiliki peran yang sangat penting dalam hal rekrutmen dan seleksi karyawan kantor yang sejalan dengan visi misi.

Oleh karenanya HR haruslah dibekali skill ini dengan detil. Jangan lepas kandidat sebelum benar-benar menguasai wawasan rekrutmen dan seleksi ini.

4. Membekali kandidat HR dengan kemampuan bagaimana membuat kebijakan yang wawas dan bijaksana.

HR juga berperan penting dalam menelurkan ide dan gagasan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan oleh kantor.

Oleh karenanya, kandidat HR harus dibekali skill bagaimana menyusun kebijakan tersebut, yaitu terkait bagaimana agar kebijakan yang disusun tersebut dapat memberi kompensasi, motivasi, dan kesejahteraan karyawan.

5. Membekali kandidat HR dengan skill negosiasi.

Kemampuan bernegosiasi sangat vital ketika HR harus melakukan interview, dalam menghadapi konflik, dan mengelola SDM.

Oleh karenanya, kemampuam negosiasi ini harus diyakinkan betul telah dikuasai oleh kandidat HR, agar kedepan HR mampu berbuat yang terbaik dalam mengelola SDM dan perekrutan serta seleksi.

6. Membekali HR dengan wawasan Perppu Ciptaker atau UU ketenaga kerjaan dan wawasan hukum yang memadai.

HR pasti akan berjibaku dengan apa itu kontrak kerja, apa itu pasal-pasal dalam kontrak kerja, termasuk apa itu regulasi dan hal-hal yang berkaitan dengan hukum.

Oleh karenanya, penting bagi suatu kantor untuk membekali kandidat HR dengan detil dan wawas terkait aturan hukum dalam dunia kerja ini. 

Kandidat HR harus khatam soal Perpu Ciptaker ataupun UU yang berkaitan dengan ketenagakerjaan yang masih berlaku.

7. Membekali kandidat HR dengan skill Return On Investment (ROI).

Maksudnya di sini adalah, dengan di bekali skill Return On Investment (ROI), diharapkan kedepan kandidat HR dapat merancang program, baik itu pelatihan ataupun pendidikan.

Termasuk juga memprediksi dan merancang dengan cermat terkait arah investasi dan arah program kerja untuk sejalan dengan visi misi organisasi.

8. Membekali kandidat HR dengan wawasan kehumasan atau public relation.

HR pasti akan selalu berhadapan dengan berbagai karakter profesi kantor, baik itu internal maupun eksternal.

Oleh karenanya wawasan kehumasan atau public relation (PR) ini janganlah sampai terlupa untuk diberikan, pastikan kandidat mampu menerapkan kemampuan PR-nya sesuai standar yang diinginkan.

9. Membekali kandidat HR dengan ilmu manajerial yang memadai.

HR kedepan memiliki peran yang tidaklah ringan dalam mengelola SDM kantor, oleh karenanya kantor harus memastikan bahwa kandidat sudah diberikan wawasan manajerial yang memadai.

10. Memberi ruang kepada kandidat HR untuk melakukan studi kasus.

Studi kasus secara sederhana diartikan sebagai proses penyelidikan atau pemeriksaan secara mendalam, terperinci, dan detail pada suatu peristiwa tertentu atau khusus yang terjadi. 

Studi kasus dapat diperoleh dari metode-metode penelitian formal. Contoh studi kasus adalah mempelajari masalah misalnya seperti perkembangan karyawan.

Oleh karenanya berikan ruang kepada kandidat HR untuk riset hal-hal yang berkaitan dengan job desc-nya. Sehingga kandidat dapat merespon dengan bijak hasil dari studi kasusnya tersebut.

------

Nah, inilah kiranya yang dapat penulis bagikan terkait hal penting apa saja yang perlu jadi bekal talent atau kandidat sebelum mereka dijabatkan pada posisi HR.

Demikian kiranya artikel ini, mudah-mudahan apa yang penulis bagikan ini dapat menambah wawasan dan manfaat bagi bersama.

Artikel ke 141 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun