Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menghadapi Negative Feedback? Ini 5 Langkah yang Dapat Diterapkan

16 Juli 2023   14:48 Diperbarui: 17 Juli 2023   00:05 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar feedback di tempat kerja | Dokumentasi Foto via Freepik.com

Apakah kamu pernah mendapatkan negative feedback di tempat kerja?

Bagaimanakah responmu ketika kamu menghadapi situasi negative feedback ini, emosionalkah kamu?

Apakah membuat kamu down? Apakah membuat kamu amat kecewa padahal kamu sudah "habis-habisan" dalam bekerja?

Ya, mendapatkan feedback yang negatif di tempat kerja memang bukanlah hal menyenangkan. Apalagi kalau feedback yang negatif tersebut disampaikan dengan cara-cara yang tidak profesional dan kesannya mempermalukan kamu di depan umum.

Bahkan kerap kali suatu feedback yang negatif ini malah menjadi hujatan atau kritik yang amat destruktif sehingga berdampak pada mental secara keseluruhan.

Secara simultan ke depan, maka ini jugalah sebenarnya yang dapat menimbulkan penurunan drastis terhadap mutu dan kualitas kinerja kamu secara keseluruhan.

Ya, begitulah negative feedback. Suatu situasi yang kerap terjadi di lingkungan kerja, di mana kita menerima perkataan, tulisan dan lainnya yang memberikan efek buruk terhadap apa yang telah dihasilkan dalam bekerja.

Lantas berkaitan dengan negative feedback ini, haruskah kamu kalah dalam menghadapinya?

Bagaimanakah kira-kira solusi yang bisa diterapkan dalam menghadapi negative feedback di tempat kerja ini secara elegan?

Ilustrasi gambar feedback di tempat kerja | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar feedback di tempat kerja | Dokumen Foto Via Freepik.com

Pertama, hadapi negative feedback ini dengan cerdas emosional dan cerdas wawasan.

Merespon negative feedback dengan emosi pasti akan semakin memberi efek negatif pada mental dan pikiran.

Sebab akan sangat percuma bila negative feedback ini direspon pula dengan emosi negatif, karena pastinya akan semakin membuat diri kena mental.

Daripada begitu, lebih baik kamu sikapi dengan pemikiran matang dan dewasa, enggak usah kamu lawan dengan "kekerasan emosional" tapi lawanlah secara lapang dada dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan wawasan.

Kedua, pikirkan dan resapi terkait apakah ada hal bermanfaat dari negative feedback tersebut meskipun disampaikan secara toksik.

Negative feedback meskipun disampaikan secara toksik, biasanya diberikan untuk membantu kamu memperbaiki kinerja.

Intinya juga negative feedback ini ada sisi positifnya yang tentunya hal ini bertujuan perbaikan demi menghindari kesalahan yang sama di masa depan. 

Ya, daripada respon toksiknya dilawan dengan kekerasan emosi, lebih baik lawan respon toksik tersebut dengan tetap mengedepankan kedewasaan dalam mengambil sikap untuk tetap menjadi pribadi yang introspektif

Ketiga, kalau kamu butuh "perlawanan" atas negative feedback ini, mintalah penjelasan dengan santun terkait kenapanya kok kamu direspon dengan negative feedback.

Tidak ada salahnya kamu meminta penjelasan kenapa kamu dapat review negatif atas hasil pekerjaanmu yang sudah kamu kerjakan.

Kamu boleh mengonfirmasi dengan mengedepankan attitude di manakah letak kurangnya, di manakah letak salahnya, dan di manakah yang perlu diperbaiki. Hal ini lebih bermanfaat daripada kamu menyanggahnya dengan kekerasan emosional.

Keempat, berikan feedback yang positif terkait negative feedback yang kamu terima.

Ya, kalau negative feedback dibalas pula dengan negative feedback, maka yang ada hanyalah konflik dan memperuncing situasi.

Daripada begitu, lebih baik jujur saja kepada si pemberi negative feedback atas apa yang dilakukannya membuatmu kurang berkenan, sampaikan dengan santun, kamu enggak masalah dengan negative feedback.

Namun, agar hendaknya dalam memberi feedback tetap mengedepankan etika dan profesionalisme 

Setidaknya cara ini akan dapat mengingatkan dan menyadarkan secara otomatis si pemberi negative feedback, bahwasanya apa yang diterapkannya tersebut tidak profesional.

Kelima, tetap jalin relasi dengan bijak, jangan jadi ajang "permusuhan" akibat sering kena negative feedback.

Ya, tidak dimungkiri dampak buruk dari negative feedback ini menyebabkan renggangnya bahkan terputusnya hubungan, baik itu antara rekan kerja maupun dengan atasan.

Tentu saja yang begini ini akan berdampak pula pada kinerja tim dan diri secara keseluruhan. 

Oleh karenanya, daripada relasi kerja ini harus jadi korban atas hasil negative feedback ini, maka lebih baik tetap bijaksana untuk selalu legowo menjalin tali silaturahmi relasi kerja.

-----

Ya, negative feedback bukanlah hal yang terlarang diterapkan, bahkan sangat bermanfaat untuk ke depan membuat seseorang lebih baik dalam bekerja.

Namun demikian dalam menerapkannya janganlah secara toksik, agar tidak menimbulkan dampak negatif pada kinerja baik secara personal maupun teamwork. 

Demikian kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.

Artikel ke 137 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun