1. Saling apresiasi di antara sesama anggota teamwork.
Ya, tanggung jawab memimpin teamwork tentu ada pada team leader, solid dan tidaknya teamwork tergantung bagaimana kepemimpinan team leader.Â
Bagaimana bangunan suasana guyub dan harmonis di dalam suatu teamwork, maka team leader yang jadi penentunya.
Oleh karenanya agar suasana guyub dan harmonis ini dapat terbangun, maka team leader harus bisa menciptakan suasana yang apresiatif dalam teamwork.
Maksudnya di sini adalah bagaimana saling mengapresiasi kinerja masing-masing baik itu antara atasan kepada bawahan, atau antar sesama staf atau bahkan dari bawahan kepada atasan.
Tentu kalau suasana saling apresiatif yang begini terbangun dalam teamwork maka kultur teamwork yang terbentuk pasti akan segar dan humanis.
2. Kalau meeting ataupun briefing harus punya tujuan yang jelas.
Kesalahan mendasar suatu teamwork dalam menggelar meeting atau briefing adalah meeting atau briefing yang digelar jadi enggak jelas.
Meski awalnya punya materi yang ingin dibahas, tapi pada pelaksanaannya justru kerap melenceng jauh dari apa yang harusnya jadi pembahasan.
Malahan meeting dan briefing kerap berubah jadi debat "kusir" yang enggak jelas juntrungannya, masing-masing punya idealisme sendiri.
Oleh karenanya dalam hal meeting ataupun briefing ini harus punya tujuan yang jelas, harus ada "angel" paling krusialnya apa yang penting untuk dibahas.