Biasanya, ketika ada perubahan iklim dari yang semula nyaman terus perlahan berubah jadi tidak nyaman itu intuisi ataupun insting akan mulai bereaksi, seperti misal mulai tidak ramahnya respon rekan kerja misalnya, mulai dinginnya sikap atasan misalnya dan sebagainya.
2. Komunikasi dalam lingkungan kantor mulai menimbulkan konflik.
Jalinan komunikasi yang biasanya ramah tamah, lancar, dan saling mengisi mulai berubah sering terjadi miskomunikasi, koordinasi antar rekan kerja mulai saling melambung kanan dan kiri sehingga memperparah miss komunikasi.
3. Di antara karyawan sudah mulai terjadi salah paham, saling berpihak sana sini, dan office politic.
Berikutnya adalah munculnya kubu-kubuan atau office politic dalam suatu kantor, sehingga semakin memperparah konflik hingga menciptakan persaingan yang tidak sehat dan perang dingin dan adu domba di antara sesama karyawan maupun atasan.
4. Mulai terjadi drama-drama konflik yang intensitasnya semakin meruncing.
Konflik itu wajar, perdebatan itu wajar, namun bagaimana kalau konflik ini intensitasnya semakin runcing dan meninggi sampai berdampak pada keretakan hubungan antar karyawan maupun atasan, tentu hal ini adalah di luar batas kewajaran.
5. Atasan mulai sering menyalahkan.
Atasan mulai sering marah-marah dan menyalahkan akibat terbawa iklim office politic, sering blunder dengan mengambil keputusan sepihak, dan mulai tidak obyektif dalam memimpin dan memberi punishment.
6. Atasan mulai menunjukan gejala otoriter.