Sehingga job application harus benar-benar detil fokus meng-highlight skills, expertise, kompetensi, dan pengalaman kerja kamu yang relevan sesuai posisi yang ditentukan.Â
Namun demikian jangan juga terlalu berlebihan meng-highlight hal yang diluar posisi yang ditentukan. Singkirkan yang enggak ada kaitannya dengan posisi yang ditentukan.
Job application jangan juga sampai tidak lengkap soal hal yang sering dianggap sepele tapi tetap penting, seperti tanggal lahir misalnya, alamat misalnya, nomor kontak misalnya, latar belakang pendidikan misalnya.
Kalau kurang satu saja dari itu, hampir pasti job application kamu masuk kotak. Oleh karenanya pastikan job application kamu mengandung semua data dan informasi yang diperlukan.
Kelima, job application sering tidak original atau job application adalah hasil copy paste dari milik orang lain.
Ya, kenyataannya inilah juga yang sering terjadi, padahal pihak rekruter itu bukanlah kemarin sore dalam menyeleksi job application. Mereka pasti akan dapat mendeteksi para kandidat yang menggunakan format milik orang lain dan bisa membedakan mana job application yang original mana yang hasil copy paste belaka.
Jadi, ya bikin lah job application yang original milikmu, alias asli karya ciptamu sendiri atau janganlah murni meniru punya orang lain. Jadilah dirimu sendiri dalam job application kamu.
Keenam, job application tidak memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan atau memaksakan kehendak padahal kualifikasi tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Ya, inilah juga yang sering terjadi, oleh karenanya kamu harus pastikan, apa yang menjadi kualifikasi, kompetensi, skills, expertise, academic background, dan experience kamu, termasuk batasan usia adalah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta dalam job opening announcement.
Nah, inilah kiranya beberapa hal yang menjadi penyebab kenapa job application para kandidat atau pelamar kerja sering gagal screening.
Mudah-mudahan, apa yang penulis sharing ini bisa menjadi saran dan masukan untuk menjadi wawasan bersama.