Kedua, subject email atau cover letter dalam job application kamu sering banget tidak menyebutkan posisi apa yang sedang kamu lamar.Â
Coba kamu bayangkan deh, pihak rekruter itu dalam sehari bisa saja menerima ratusan job application. Tentu saja mereka akan melakukan screening satu per satu.
Mereka akan menyeleksi berbagai job application sesuai posisi yang dilamar oleh para kandidat, yang enggak jelas dengan tidak spesifik melamar pada posisi yang ditentukan pasti akan di ignore atau di skip sehingga otomatis gugur.
Nah, jelas bukan dampaknya kalau kamu tidak menyebutkan posisi apa yang dilamar dalam job application kamu. Oleh karenanya jangan sampai kamu remehkan hal ini.
Ketiga, kaidah penggunaan etika bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang berantakan termasuk sering salah ketik dalam job application.
Tidak jarang job application tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar alias berbahasa semaunya sendiri bahkan banyak typo-nya karena dibuat asal-asalan.
Bahkan, ketika job application menggunakan bahasa inggris, ternyata kaidah-kaidah dasar gramar dan spelling sering berantakan.
Oleh karenanya, perhatikan dengan benar terkait kaidah bahasa ini, baik itu berbahasa Indonesia ataupun berbahasa Inggris dalam job application kamu, termasuk jangan sampai typo.
Keempat, job application kamu kurang meng-highlight skills dan expertise sesuai posisi yang dilamar. Termasuk kurang memberikan data dan informasi yang lengkap.
Ya, job application (Cover letter, CV, maupun Resume) harus dibuat secara spesifik sesuai posisi yang dilamar, tidak bisa satu job application untuk semua posisi.