Bisa jadi soal program Polisi Presisi ini masih ada yang belum menyentuh hingga tingkatan kebawah atau ke akarnya, atau dengan kata lain apa yang dipraktikkan di lapangan masih ada yang belum sejalan dengan program Polisi Presisi tersebut.
Inilah yang bisa dimungkinkah jadi akar masalahnya, oleh sebab kenapa simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri masih belum bisa tercapai sesuai tujuan.
Namun demikian, terkait berbagai upaya baik hati yang telah dijalankan, tentunya sangat lah patut diapresiasi, tinggal bagaimana ke depan entah dengan bagaimana caranya, agar dapatnya program Polisi Presisi dapat dijalankan dengan optimal.
Sehingga "Wajah" Polisi Presisi sejati dapat terwujud di tengah masyarakat, mendapat dukungan masyarakat hingga akhirnya simpati dan kepercayaan masyarakat dapat diraih sesuai tujuan.
Kemudian berkaitan dengan muruah Polri, yang tentunya muruah ini berkaitan dengan kehormatan diri, harga diri, harkat, martabat dan nama baik Polri.
Maka di sinilah sejatinya wajah asli Polri, inilah wajah asli Polri yang jadi penentu bagaimana masyarakat itu bisa mempercayai Polri dan simpati kepada Polri.
Jadi, soal muruah ini, haruslah benar-benar dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya, bila sampai terjatuh dalam lubang yang dalam, akan sangat sulit untuk kembali naik ke atas.
Apalagi bila dikaitkan dengan penegakkan hukum, maka inilah yang jadi salah satu bagian penting "ayat suci" muruah Polri ini.
Ya, ini karena, soal penegakkan hukum ini masih dirasa kurang optimal, sebagian besar masyarakat masih banyak merasa diperlakukan tidak adil oleh Polri.
Termasuk juga soal berbagai pengusutan dan penuntasan kasus-kasus hukum, apalagi kalau kasusnya adalah kasus besar, di sinilah masyarakat masih memberi penilaian minor.