Malahnya yang sering terjadi adalah gara-gara salah perhitungan mengelola penghasilan ini, justru anggaran konsumsi sandang pangan yang dikorbankan, kita jadi kurang gizi gara-gara irit untuk lebih mengutamakan bayar tagihan yang belum jadi kebutuhan.
Bahkan yang lebih parah itu adalah ketika pola hidup malah berubah jadi enggak sehat, kadang sehari bisa makan tapi besoknya dan besoknya lagi bingung harus bagaimana.
Intinya, kita harus bijak mengelola penghasilan, bisa cukup makan dan layak gizi dalam setiap harinya, serta diri kita dan Keluarga yang kita sayangi dalam keadaan aman, sehat jasmani dan rohani, inilah hidup minimalis yang berkecukupan.
3. Prinsip visioner dari apa yang kita bisa dan dari apa yang kita punya.
Memang benar sih, kalau kita enggak mengejar yang kita inginkan, maka kita enggak akan bisa memilikinya, Kalau kita enggak mulai melangkah, maka kita akan berada ditempat yang sama selamanya.
Tapi bukan berarti dalam hal ini gara-gara mengejar yang kita inginkan kita malahnya jadi salah langkah, seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
Visioner dari apa yang kita bisa dan dari apa yang kita punya maksudnya adalah berprinsip secara jangka panjang ke depan dari kemampuan yang kita punya sesuai besaran penghasilan.
Kita mampunya beli apa misalnya, kalau cukupnya hanya untuk beli rumah dan sepeda motor ya jangan ditambah beli mobil.
Kalau kita mampunya dalam seharinya soal makan sudah cukup standar 4 sehat 5 sempurna, ya jangan makan yang lebih dari itu.
Begitulah kira-kiranya memvisionerkan prinsip apa yang kita bisa dan dari apa yang kita punya ini, yang pada intinya berkecukupan sesuai kemampuan.
-----