Tapi ya itu tadi, karena saat itu Dia satu-satunya yang direkomendasikan oleh HR artinya dia ini sudah melewati berbagai tahapan seleksi atau sudah memenuhi syarat awal sebagai calon karyawan, artinya juga, staf HR penulis tidak sembarangan memilih Dia.
Okelah, akhirnya penulis setuju, dan sesuai standar aturan kantor soal calon karyawan, maka Dia harus melewati dulu masa percobaan 3 bulan.
Ya, singkat kata, staf karyawan pria bertipikal feminim ini akhirnya di terima secara permanen bahkan masih eksis sampai sekarang ini, bahkan perkembangannya dia jadi icon atau panutan di kantor, karena memang bagus sih kinerjanya. Salut deh.
Nah, di sinilah penulis ingin berbagi referensi soal staf karyawan pria feminim ini, terkait beberapa keunggulannya.
1. Staf karyawan pria feminim itu cocok dan berbakat soal Administrasi, Humas, dan Sekretariat.
Ya, karyawan pria yang tipikalnya feminim ini sejatinya unggul  kejelian dan ketelitian soal keadministrasian, soal surat dinas kantor, soal keprotokolan, kesekretariatan, dan kehumasan, bahkan cara kerjanya ajeg, apalagi kalau soal anggaran.
Sifatnya terkadang cerewet terkait tadi yang disebutkan diatas, tapi kecerewetannya inilah yang memang dibutuhkan, karena terkadang kalau enggak dicereweti, mekanisme Administrasi sering kali lolos tanpa seleksi aturan kantor.
intinya, karyawan pria bertipikal feminim ini cocok dan berbakat kalau ditempatkan dibagian Administrasi, Humas, dan sekretariat
2. Staf karyawan pria feminim itu ajeg soal tanggung jawab.
Justru karyawan pria bertipikal feminim inilah yang lebih trengginas, karena didukung dengan gaya lincah, kemayu nan gemulainya inilah ternyata yang membuatnya tampil unggul soal tanggung jawab.