Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Kerja Sampingan Kalau Tidak Bisa Komitmen dengan Kerja Utama, Kenapa?

3 April 2021   12:05 Diperbarui: 4 April 2021   13:06 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang mengerjakan pekerjaan sampingan. Sumber: pixahive.com oleh Akshay Gupta

Kamu punya kerja sampingan, atau baru akan punya kerja sampingan ataupun malah baru ada keinginan punya kerja sampingan selain kerja utama kamu di kantor?

Lalu haruskah juga kamu takut ketahuan kantor, takut ketahuan atasan, hingga nggak enak sama yang lain dan sebagainya, sehingga karenanya, kamu justru menyembunyikan dari kantor

Ngapain juga harus begitu, sebenarnya sih nggak usah disembunyikan, nggak usah takut ketahuan kantor, karena nggak ada larangannya kok, itu hak kamu kok, jadi ya selow saja, jalani saja kerja sampingan kamu.

Namun demikian, sebelum kamu mau kerja sampingan itu ada syaratnya juga dong!

Ya, jangan sampai kerja sampingan kamu tersebut akhirnya mengganggu kerja utama kamu di kantor, yang jelas kamu harus tetap teguh dalam berkomitmen, bahwa kerjaan kantor kamu adalah kerjaan kamu yang paling utama.

Terus, perlu nggak sih sebenarnya ngomong ke atasan ataupun kantor, kalau kamu punya kerja sampingan?

Atau, nanti kantor malah nggak suka dan nggak memperbolehkannya kalau kamu punya kerja sampingan?

Ya, seperti yang sudah penulis jelaskan tadi, ngapain juga harus disembunyikan, jujur saja, ngomong saja, kalau kamu punya kerja sampingan, atasan kamu nggak akan marah kok, kantor nggak akan mempersoalkannya kok.

Secara umumnya sih, berdasar dari pengalamam penulis, soal punya kerja sampingan ini ternyata atasan ataupun kantor itu hanya menuntut komitmen kamu saja kok.

Ilustrasi gambar kerja sampingan via Shutterstock.com / via Lifepal.co.id
Ilustrasi gambar kerja sampingan via Shutterstock.com / via Lifepal.co.id

Yang penting kerja sampingan kamu itu jangan sampai mengganggu kinerja kerja utama kamu di kantor, jangan kerjaan kantor akhirnya jadi di kebelakangkan tapi kerja sampingan jadi yang lebih di kedepankan.

Itu saja kok biasanya yang diminta oleh atasan ataupun kantor kalau kamu ngomong jujur sama atasan ataupun kantor kamu soal kamu punya kerjaan sampingan itu.

Jadi ya sebenarnya tinggal kamu saja, bisa nggak kira-kira pegang komitmen itu, bahwa kerjaan kamu di kantor adalah tetap yang paling utama.

Nah, seperti contoh pengalaman penulis misalnya, dalam hal ini penulis punya kerjaan sampingan permanen mengelola radio dan bahkan punya kerja sampingan permanen di kantor lain sebagai voice over, penulis jujur saja tuh ngomong sama pihak manajemen di kantor, dan buktinya bisa saja tuh jalan sampai sekarang.

Karena apa, ya karena itu tadi, meski penulis punya kerja sampingan dan bahkan kerjaan sampingan tersebut jadi permanen, tapi tetap saja penulis tahu diri, dan memegang teguh komitmen, kalau penulis punya kerjaan utama di kantor yang harus paling jadi pokok dan prioritas di kerjakan.

Jadi intinya sih di sini, penulis hanya menegaskan, ketika kamu punya kerja sampingan, lalu seiring itu kamu malah jadi nggak fokus sama kerjaan utama kamu di kantor, hingga mempengaruhi kinerja dan komitmen kamu kerja utama di kantor, maka penulis sarankan jangan kamu teruskan kerja sampingan tersebut dan segera tinggalkan kerja sampingan kamu tersebut.

Kenapa harus begitu?

Sebab, kalau kamu nekad tetap begitu, dan akhirnya kantor bisa membacanya, maka konsekuensi logisnya ya harus kamu terima, mungkin kamu bisa di tegur hingga dapat surat peringatan.

Bahkan kalau kamu semakin tidak mampu memanajemen yang mana kerja utama kamu dan yang mana kerja sampingan kamu, maka bisa saja parah-parahnya pada khirnya kamu jadi dipecat oleh kantor.

Inilah sejatinya yang harus kamu perhatikan dan jadi catatan penting bagi kamu, karena umumnya pada banyak kasus itu, kenapa kerja sampingan itu akhirnya jadi bumerang bagi para pekerja kantoran.

Ya begitulah, pada akhirnya karena gagal memanajemen diri, tidak tahu diri, dan gagal membagi waktu diantara kerja utama dan kerja sampingan, kerjaan sampingan tersebut justru semakin mengganggu kinerja kerja utama pekerja kantoran.

Ilustrasi gambar via lifepal.co.id
Ilustrasi gambar via lifepal.co.id

"Boleh kerja sampingan, tapi jangan sampai mengganggu kerja utama".

Jadi, soal kerja sampingan ini, maka penulis menyarankan;

1. Pikirkan dulu secara matang ke depan sebelum kamu menekuni kerja sampingan tersebut.

Ya, perlu kamu pertimbangkan dan pikirkan dengan matang banget, apakah kira-kira kamu memang ke depan bisa membagi waktu atau tidak, apakah kerja sampingan tersebut mengganggu kerja utama kah atau tidak, dan sebagainya yang sejenis.

Kalau kamu memang sudah yakin, bahwa kamu bisa membagi waktu dan kerjaan sampingan ini sama sekali tidak mengganggu kerja utama kamu, ya monggo lakoni saja.

Demikian juga sebaliknya, kalau kamu masih belum yakin atau masih ragu untuk bisa membagi waktu antara kerja utama dan kerja sampingan, maka sebaiknya jangan dulu lakoni itu, karena yang terjadi ke depan, kamu nggak bakal fokus sama kerja utama kamu.

2. Kalau sekiranya kamu sudah menentukan sikap yakin melakoni kerja sampingan, tapi ternyata seiring berjalan kerja sampingan jadi mengganggu fokus kerja utama.

Ya, kalau kondisinya sudah seperti di atas, maka kamu harus tahu diri, kamu harus kembali pada komitmen kamu pada kerja utama, jangan teruskan kerjaan sampingan kamu.

Dengan begini pun, sebenarnya bisa kamu jadikan evaluasi, untuk mencari kerjaan sampingan lainnya yang kira-kira tidak mengganggu kinerja kamu dalam kerjaan utama.

3. Jangan sembunyikan dari kantor atau main kucing-kucingan soal kerja sampingan ini kepada kantor.

Menyembunyikan kerjaan sampingan dari atasan, rekan kerja, ataupun secara umumnya kantor, bisa akan menutup pintu rezeki kamu, termasuk mencitrakan kamu jadi main rahasia-rahasiaan ataupun kucing-kucingan sama kantor.

Yakinlah, rezeki kerja sampingan itu bisa saja datang dari kantor, inilah alasan pertama kenapa kerjaan sampingan sebaiknya jangan kamu sembunyikan dari kantor.

Lalu yang kedua, jangan main kucing-kucingan sama kantor soal kerja sampingan ini, sebabnya ketika kamu nggak jujur sama kantor soal kerjaan sampingan ini, bisa menyebabkan bencana kamu langsung kena PHK.

Ini bisa terjadi ketika soal kinerja kamu yang dinilai sudah mulai nggak fokus sama kerja utama, tapi ternyata kantor kamu mengetahui bahwa semua itu gara-gara kamu lebih mengutamakan kerja sampingan.

Jadi sebaiknya, sedari awal kamu jujur saja sama kantor soal kamu punya kerja sampingan, setidaknya kalau kamu jujur soal kamu punya kerja sampingan ini, ketika kinerja kamu mulai menurun soal kerjaan utama, kantor punya pertimbangan untuk mengingatkan kamu.

Setidaknya juga, kantor tidak murka, langsung memecat kamu ketika kamu ternyata nggak fokus kerja di kantor gegara kerjaan sampingan yang kamu sembunyikan dari kantor.

*****

Nah, inilah sekiranya yang bisa penulis bagikan soal kerja sampingan ini, yang jelas kerja sampingan ini tidaklah terlarang, asalkan komitmen terhadap kerja utama tetap yang paling pokok dan prioritas.

Demikian artikel singkat ini, emoga saja dapat bermanfaat.

Salam hangat.
Sigit eka pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun