Yang penting kerja sampingan kamu itu jangan sampai mengganggu kinerja kerja utama kamu di kantor, jangan kerjaan kantor akhirnya jadi di kebelakangkan tapi kerja sampingan jadi yang lebih di kedepankan.
Itu saja kok biasanya yang diminta oleh atasan ataupun kantor kalau kamu ngomong jujur sama atasan ataupun kantor kamu soal kamu punya kerjaan sampingan itu.
Jadi ya sebenarnya tinggal kamu saja, bisa nggak kira-kira pegang komitmen itu, bahwa kerjaan kamu di kantor adalah tetap yang paling utama.
Nah, seperti contoh pengalaman penulis misalnya, dalam hal ini penulis punya kerjaan sampingan permanen mengelola radio dan bahkan punya kerja sampingan permanen di kantor lain sebagai voice over, penulis jujur saja tuh ngomong sama pihak manajemen di kantor, dan buktinya bisa saja tuh jalan sampai sekarang.
Karena apa, ya karena itu tadi, meski penulis punya kerja sampingan dan bahkan kerjaan sampingan tersebut jadi permanen, tapi tetap saja penulis tahu diri, dan memegang teguh komitmen, kalau penulis punya kerjaan utama di kantor yang harus paling jadi pokok dan prioritas di kerjakan.
Jadi intinya sih di sini, penulis hanya menegaskan, ketika kamu punya kerja sampingan, lalu seiring itu kamu malah jadi nggak fokus sama kerjaan utama kamu di kantor, hingga mempengaruhi kinerja dan komitmen kamu kerja utama di kantor, maka penulis sarankan jangan kamu teruskan kerja sampingan tersebut dan segera tinggalkan kerja sampingan kamu tersebut.
Kenapa harus begitu?
Sebab, kalau kamu nekad tetap begitu, dan akhirnya kantor bisa membacanya, maka konsekuensi logisnya ya harus kamu terima, mungkin kamu bisa di tegur hingga dapat surat peringatan.
Bahkan kalau kamu semakin tidak mampu memanajemen yang mana kerja utama kamu dan yang mana kerja sampingan kamu, maka bisa saja parah-parahnya pada khirnya kamu jadi dipecat oleh kantor.
Inilah sejatinya yang harus kamu perhatikan dan jadi catatan penting bagi kamu, karena umumnya pada banyak kasus itu, kenapa kerja sampingan itu akhirnya jadi bumerang bagi para pekerja kantoran.
Ya begitulah, pada akhirnya karena gagal memanajemen diri, tidak tahu diri, dan gagal membagi waktu diantara kerja utama dan kerja sampingan, kerjaan sampingan tersebut justru semakin mengganggu kinerja kerja utama pekerja kantoran.