Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Kita Sudah Terlalu "Sensi" dan "Garing" Banget sehingga Lupa Ketawa?

26 Desember 2020   10:17 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:21 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entahlah, kalau kondisi pandemi corona belum teratasi dan tensi politik di negara kita ini masih panas, gaduh, ribut, angkuh dan memuakan, sepertinya kita masih akan terbawa "sensi" dan "garing", masih cukup sulit kita untuk bisa ketawa sehat, segar dan lepas.

Yah, paling-paling solusi terbaiknya untuk lepas dari rasa "sensi" dan "garing" tersebut, mungkin kita bisa refreshing bareng keluarga dirumah, ngumpul bareng keluarga, saling menghibur dan bercanda ria.

Atau kalau ada kesempatan, mungkin kita bisa pergi wisata, ke pantai misalnya, ke bukit atau ke tempat yang sekiranya dapat membuat kita dapat fresh, sejenak menghilangkan ketegangan dan kepenatan kehidupan.

Yang jelas, berlatar dari alasan apa yang sudah penulis ungkapkan melalui artikel ini, kita memang sedang butuh ketawa, Indonesia butuh ketawa sejenak, ketawa lepas dan segar, ketawa yang berjiwa, ketawa yang bersahabat dan ketawa yang menyejukan serta mendamaikan hati.

Indonesia butuh ketawa, mari ketawa.

Salam ketawa.
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun