Warganegara tentu bisa menilai secara kritis, bila pemerintah yang berkuasa sudah mulai terasa gejala aneh hingga melenceng dari amanah konsitusi dan rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan.
Oleh karena itu, berkaitan dengan mulai tampaknya gejala dan adanya praktik pembunuhan karakter dalam berkuasa ini, semoga kiranya pemerintahan Jokowi sebagai pemerintahan yang sedang berkuasa saat ini agar seyogianya dapat bijak hati menginstrospeksinya dan mengevaluasinya.
Dalam menyatukan visi dan misi penguasa untuk berjuang bersama tentu saja boleh dan sah-sah saja, namun demikian bukan berarti harus memaksakan kehendak dalam berkuasa, bahkan menerapkan pembunuhan karakter secara membabi buta kepada yang tidak sejalan dengan penguasa.
Setiap perhelatan dinamika politik dan panggung demokrasi, tentu akan melahirkan perbedaan, menciptakan lawan politik, oposisi dan pihak penentang maupun pengritik penguasa, dan hal ini adalah bagian dan konsekuensi dari dinamika demokrasi dan politik.
Tapi entahlah, karena bagaimana pun kedepannya, apakah penguasa saat ini semakin membaik atau semakin buruk dan apakah justru jadi otoriter, tentu ada ditangan para punggawa-punggawa dari penguasa itu sendiri.
Yang jelas dalam hal ini, Warganegara bukanlah bodoh dan dapat dibodohi dengan segala tipu daya, diakali dibawa berkuasa tapi dikuasai dengan jalan mengutamakan kepentingan politik dan kepentingan tertentu.
Karena Warganegara pasti awas soal itu, pasti kritis dan menentang penguasa, apalagi kalau mengetahui realita terpahit dan menyakitkan, bahwa Warganegara hanya dijadikan sebagai obyek kekuasaan para penguasa semata. Camkan!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H