Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tentang "Prokrastinasi", Dampak dan Cara Mengatasinya

8 November 2020   23:00 Diperbarui: 8 November 2020   23:03 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ubahlah pendirian "kalau bisa nanti kenapa harus sekarang" jadi sebaliknya, maka dalam hal ini, Anda kerjakan terlebih dahulu sampai tuntas dari kategori pekerjaan yang agak sulit, lalu berlanjut ke kategori sulit, setelah itu barulah boleh Anda kerjakan pekerjaan yang mudah.

Boleh sebenarnya pekerjaan skala prioritas yang sudah anda catat tersebut Anda tunda pengerjaannya, asalkan pekerjaan yang Anda kerjakan terlebih dahulu sifatnya adalah datang karena pendelegasian tugas yang mendesak karena datangnya tiba-tiba, atau sifatnya insidentil atau harus segera saat itu juga diselesaikan.

3. Melakukan perayaan Self Award saat pekerjaan prioritas dapat dituntaskan

Ya, tidak ada salahnya sesekali Anda merayakan momentum keberhasilan Anda dalam menuntaskan tugas-tugas pekerjaan yang sulit ataupun pekerjaan prioritas utama Anda dengan melakukan self award.

Anda bisa membuat perayaan kecil-kecilan misalnya, dengan mentraktir beberapa rekan kerja Anda, teman Anda, atau lebih bagus dengan keluarga Anda, ataupun perayaan sederhana lainnya.

Hal ini dilakukan bermaksud sebagai motivasi bagi diri Anda sendiri, sehingga Anda terus tetap ajeg, teguh, konsisten, antusias dan semangat dalam bekerja dengan berpendirian "kalau bisa sekarang kenapa harus nanti".

***

Nah, demikianlah kiranya yang bisa penulis bagikan tentang "prokrastinasi", dampak, dan cara Mengatasinya.

Bukan bermaksud untuk menggurui, tapi niat tulus untuk berbagi, semoga kiranya artikel ini dapat menjadi wawasan dan manfaat bagi bersama.

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun