Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan karena Fokus pada Gawai, Menyimak Lawan Bicara Terabaikan

5 September 2020   15:51 Diperbarui: 8 September 2020   02:00 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengobrol (Ilustrasi gambar via Leaderonomics.com)

Inilah yang kiranya menjadi sorotan penulis, ketika fenomena gawai yang tak bisa lepas dari genggaman sudah jadi hal yang menyebabkan lunturnya rasa menghargai dan menghormati lawan bicara.

Inilah juga kenapa menghargai perasaan orang lain dengan tidak menyakiti hatinya dengan cara menyimak penuturannya dengan seksama menjadi penting.

Apalagi bila berkaitan dengan tata krama di antara sesama, menyimak secara seksama lawan bicara merupakan bentuk penghormatan mengorangkan lawan bicara.

Jadi, mau bagaimananya tentang menyimak ini, tinggal saling membangun kepekaan diri masing masing saja, setidaknya, berikan perhatian dan respon pada lawan bicara bahwa ternyata kita memiliki keperdulian.

Mengutamakan untuk menghindari ketersinggungan dengan tetap fokus dan respek untuk tetap menyimak dengan seksama dari lawan bicara kita.

Memposisikannya sama sebagaimana diri sendiri, karena kita pun sendiri ketika bicara pastilah ingin disimak dengan seksama apa yang jadi penuturan kita.


Yang jelas kalau lebih mengedepankan sisi menghargai dan menghormati lawan bicara, maka janganlah hanya karena fenomena gawai yang tak luput dari perhatian ini, hal menyimak lawan bicara jadi terabaikan, orang lain jadi sakit hati dan merasa dilecehkan.

Karena menyimak penuturan lawan bicara secara seksama merupakan cerminan kehormatan diri juga, kalau mau dihargai ketika kita bicara, maka hargai terlebih dahulu lawan bicara yang bertutur dihadapan kita dengan menyimaknya secara seksama.

Menyimak dengan seksama dengan mendengarkan dan merespon lawan bicara dengan sungguh-sungguh akan membuatnya merasa diperhatikan, dengan begitu, orang akan merasa dihargai, mereka pun akan menghargai kita.

Bukan bermaksud mengajari, semoga kiranya artikel singkat ini dapat bermanfaat, dan bilapun masih banyak kekhilafan dan kekurangannya, mohon dimaklumi.

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun