Kancah perpolitikan Indonesia memang tak ada sepinya, isu isu politik menjadi pentas drama drama politik yang terkadang pro dan kontra.
Ya, suhu politik Indonesia mulai memanas, Pilkada 2020, dan jelang menuju kontestasi Pilpres 2024 sudah mulai semakin memunculkan bara api panas, bahkan para buzzer mulai santer memainkan perannya menebarkan isu isu politik tersebut.
Beberapa isu isu panas terkait suhu politik tersebut di antaranya adalah, isu dinasti politik pada Pilkada 2020 dan isu politik Pilpres 2024, tak ketinggalan juga isu politik karena dampak dari dideklarasikannya KAMI dan deklarasi tandingan KITAÂ
Seperti halnya berkaitan dengan Pilpres 2024, mulai nencuat isu politik yang mempredikisi dipasangkannya Prabowo Subianto dan Puan Maharani dalam rangka kandidat capres dan wapres pada Pilpres 2024.
Partai Gerinda yang akhirnya berkoalisi dengan PDIP dan kawan kawan semakin menegaskan kedekatan dan kemesraan Prabowo dan Megawati.
Apalagi pada saat Kongres Luar Biasa Partai Gerindra para petinggi PDIP seperti Presiden Joko Widodo, serta Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnopurti dan lainnya menghadiri kongres tersebut, bahkan Megawati dan Jokowi memberikan sambutan dalam KLB tersebut.
Seperti yang telah diberitakan, KLB yang dilaksanakan pada Sabtu, 8 Agustus 2020 di Hambalang, telah mengukuhkan kembali Prabowo Subianto sebagai ketua umum Partai Gerindra.
KLB ini juga dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Megawati Sukarnoputri secara virtual, dan keduanya juga memberikan sambutan dan pidato pada acara tersebut.
Nampaknya inilah yang menjadi pemicu munculnya analisis dan prediksi dan rencana akan dipasangkannya Puan mendampingi prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan sejumlah lembaga survei sudah memajang sosok Prabowo Subianto dan Puan Maharani sebagai kandidat kuat capres dan wapres di pemilihan presiden pada tahun 2024 mendatang.
Ya, namanya juga politik, ya sah sah saja memasangkan Prabowo-Puan, dan jika memang secara resmi nanti Prabowo-Puan dinobatkan berpasangan pada Pilpres 2024 mendatang memang logis juga dalam rangka meraih target kemenangan, namun belum tentu juga menjamin kemenangan.
Pasalnya gelaran Pilpres 2024 masih cukup jauh dan lama, dan bahkan segala kemungkinannya masih bisa terjadi dalam politik.
Karena mungkin saja bisa terjadi pecah kongsi di antara partai koalisi penguasa pemerintahan, atau mungkin berkoalisinya partai penguasa dengan oposisi.
Segala kemungkinan tersebut masih bisa terjadi dalam politik, yang dulunya kawan jadi lawan, yang dulunya lawan justru jadi kawan.
Apalagi ada banyak figur kepala daerah yang sudah memiliki investasi politik di mata masyarakat, dengan ukuran kinerja yang telah mereka lakukan di daerahnya masing-masing dan masih punya peluang juga ikut serta dalam kontestasi Pilpres 2024 Mendatang.
Sosok seperti, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Risma, Khofifah dan mungkin lainnya, bahkan masih ada figur lainnya seperti, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Gatot Nurmantyo.
Dan yang lebih menjadi semakin menjadi isu panas lagi adalah adanya isu bahwa Habib Rizieq juga akan turut diusung pada Pilpres 2024.
Tak kalah ketinggalan dan cukup menggelitik adalah adanya isu bahwa kalangan selebritis yaitu Giring Nidji juga akan diusung pada Pilpres 2024.
Bahkan nama Gatot Nurmantyo mulai santer di isukan menjadi kandidat yang cukup kuat dan memungkinkan untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Ya, bukan tidak mungkin figur figur yang penulis sebutkan tersebut semakin memanaskan suhu politik Indonesia dan bukan tidak mungkin juga di antara mereka ada yang jadi kuda hitam memenangkan Pilpres 2024.
Nah, kalau menyorot nama Gatot Nurmantyo yang mulai mencuat santer sejak Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dideklarasikan di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, pada tanggal 18 Agustus 2020 silam.
Nampaknya, kalau boleh dianalisis, maka ada kemungkinan misi KAMI akan mengusung Gatot Nurmantyo pada gelaran Pilpres 2024 mendatang dan entah kendaraan politiknya kemana, mungkin bisa diusung tiga partai besar seperti PKS, Demokrat, PAN dan partai baru hingga beberapa partai gurem lainnya.
Atau mungkin partai lainnya, karena siapa sangka juga mungkin kedepannya Nasdem misalnya, keluar dari koalisi partai penguasa pemerintah, atau mungkin Golkar yang keluar, atau PKB yang keluar, lalu ikut mengusung Gatot Nurmantyo.
Bisa jadi kan, namanya juga politik, segala sesuatunya masih bisa memungkinkan terjadi dan bisa berubah begitu saja dan sering terjadi di negeri ini.
Yang jelas bila kembali menyorot kepada Gatot Nurmantyo, maka sosok purnawirawan TNI berpangkat Jenderal bintang empat ini tidaklah sembarangan, mantan Panglima TNI ini, pasti punya basic kekuatan yang bakal mendongkrak elektabilitasnya.
Citra positifnya dikalangan KBT atau keluarga besar tentara di antaranya istri prajurit, anak anaknya, dan Para ASN jajaran Kemhan dan TNI beserta keluarganya masih sangat mengakar kuat.
Bahkan tak sedikit juga masyarakat dan tokoh publik yang memberi dukungan dan simpati pada Gatot Nurmantyo.
Terlepas nanti Gatot Nurmantyo akan berpasangan dengan siapa, maka andaikata nanti Prabowo-Puan resmi akan berkontestasi pada Pilpres 2024, bisa bakal akan mendapat perlawanan sengit dan tangguh dari Gatot Nurmantyo bersama pasangannya.
Lalu, apakah nanti bakal terjadi perang bintang, apakah Gatot Nurmantyo bakal jadi kuda hitam dan memenangkan Pilpres 2024, apakah Prabowo-Puan yang akan menang?
Atau mungkin ada kandidat lainnya ataupun figur lainnya yang memenangkan Pilpres 2024, mungkin Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Ganjar, Khofifah, Risma, AHY hingga Sandiaga Uno?
Atau bisa jadi Habib Rizieq yang jadi presiden, dan bahkan bisa jadi juga Giring Nidji yang memenangkan Pilpres 2024?
Ya, kita lihat dan tunggu saja bagaimana kedepannya nanti perkembangan kancah drama dan sandiwara perpolitikan di negeri ini di jelang Pilpres 2024 mendatang.
Yang jelas kita jelang dan sukseskan dulu Pilkada 2020, yang nantinya bakal menghiasi dan mewarnai kancah politik Indonesia Tahun 2020 di NKRI yang kita cintai bersama ini.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H