Sebab apa, yang jadi korban adalah masyarakat, karena semakin teracuni informasi-informasi palsu obat dan vaksin virus corona dan secara umumnya soal pandemi corona.
Hadi secara jelas "menjual nama" berbagai pihak yang disebutkannya terkait klaim penemuan miliknya, sehingga menimbulkan "rasa aman palsu" ataupun "rasa percaya palsu" di masyarakat.
Sehingga diharapkan, berlatar belakang ini semua, dengan masih dihadapkannya kondisi pandemi ini, agar dapat mencegah fenomena memandeminya ketokohan medis dan pakar medis palsu ditengah masyarakat, maka pemerintah dan pihak terkait lainnya harus bisa dan dapat tegas memberantas disinformasi pandemi corona di tengah masyarakat.
Masyarakat harus selalu dikawal dengan cara terus diberikan edukasi yang masif dan preventif terkait pandemi corona.
Sehingga masyarakat tidak mudah percaya begitu saja terhadap informasi yang belum bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya soal obat ataupun vaksin corona yang tersebar sedemikian masifnya.
Termasuk juga tidak melunturkan kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ditenggah pandemi.
Sampai nanti benar-benar ada vaksin yang bisa membantai habis virus corona ini, dan sampai nanti pada akhirnya pandemi ini bisa segera diatasi.
Demikianlah artikel ini penulis tuangkan, semoga kiranya dapat bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H