Ya, semoga dalam hal ini Anji bisa berlapang dada dan menjadi pelajaran berharga bagi dirinya untuk lebih introspeksi diri.
Begitu halnya juga, untuk Hadi Pranoto, maka dirinyapun harus mempertanggung jawabkan secara hukum terkait penemuannya dan informasi palsu yang disebarkannya tersebut
Lalu bagaimana bila menyoal produk kalung corona yang dirilis oleh Kementan RI?
Yang jelas bila menyoal produk kalung corona Kementan RI tersebut penulis mendapatkan informasi bahwa produk tersebut telah melewati hasil laboratorium di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan dinyatakan teruji ampuh membunuh virus corona dalam 15-30 menit pemakaian.
Seperti yang dinyatakan oleh Fadjry Djufry Kabalitbangtan RI menyatakan bahwa telah dilakukan pengujian terhadap eucalyptus oleh Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet) terhadap kemampuan anti virus pada virus influenza dan virus corona model beta dan gamma.
Produk tersebut digunakan dengan cara dihirup, pengguna dapat menghirup setiap 2-3 jam sekali 5-15 menit. Dihirup dengan cara mendekatkan kalung ke hidung agar mampu menginaktivasi virus yang berada di rongga hidung.
Disebutkan juga bahwa, Aroma terapi yang dihasilkan mengandung bahan aktif 1,8-cineole yang akan merusak struktur  Mpro (Main Protein) dari virus sehingga virus akan sulit bereplikasi dan akhirnya terus berkurang jumlahnya.
Namun demikian dalam hal ini, maka ada yang perlu jadi catatan, bahwa produk Kementan RI tersebut, tak spesifik menyebut dapat mengatasi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
Tapi setidaknya bisa menjadi anti virus pada virus influenza dan virus corona model beta dan gamma, yang artinya ada cegah tangkal dini terhadap SARS-CoV-2.
Jadi intinya, terkait produk Kementan RI ini, ada pihak yang bertanggung jawab, baik itu soal riset dan uji klinisnya, yang artinya disini, produk tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan informasi yang terkait didalamnya soal khasiat produknya, bukan informasi palsu.
------
Mencuatnya dan memandeminya disinformasi soal ketokohan medis palsu ataupun kepakaran medis palsu oleh Hadi Pranoto ini jelas sangat meresahkan.