Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dear Girls, Jadi Atasan Jangan Gampang Banget Baperan, Ini Tipsnya

2 Juli 2020   18:19 Diperbarui: 2 Juli 2020   18:12 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar wanita yang jadi atasan | Dokumen foto via Fimela.com

Pada saat dipromosikan jadi Music and Announcer Director, sesuai target yang diperkirakan manajemen, dia dapat cepat beradaptasi sesuai job desk nya, dia bisa memimpin, membimbing penyiar lainnya, bisa mengelola musik sesuai segmen dan program acara, bisa saling koordinasi dengan para kepala bagian diantaranya seperti bagian program acara, traffic, periklanan, IT, dan produksi yang kesemuanya posisi yang penulis sebut ini di tempati oleh pria.

Nah, artinya mereka berdua ini mampu memimpin dan berkoordinasi dengan para pria, mereka berdua mampu menerapkan leadership nya dengan baik dan setelah penulis amati, menilai dan menyimpulkannya, maka disinilah penulis menemukan beberapa pola leaderahip mereka yang bisa penulis referensikan buat kamu nih girls, di antaranya yaitu;

Pertama, menguatkan pancaran inner beauty dan aura pembawaan diri.

Inner beauty terkadang disalah artikan karena seringkali hanya bicara soal pancaran kecantikan secara fisik atau penampilan luar wanita saja, memang benar paras kecantikan wanita juga turut berperan tapi disini maksudnya tidak harus wajib cantik secara fisik.

Jadi tidaklah harus seperti itu, karena sejatinya inner beauty itu merupakan pancaran kecantikan yang berasal dari dalam diri yang mampu memberi energi positif yang berdampak pada sekitar.

Begitu juga soal aura pembawaan diri yang harus kuat, seperti gerak-gerik bahasa tubuh, garis dan air muka yang harus memancarkan aura kharismatik seorang pemimpin.

Nah, bisa dilihat bagaimana inner beauty seorang Bu Khofifah, Gubernur Jatim, atau Bu Risma, Walikota Surabaya, inner beauty mereka berdua tidak kalah dengan pancaran inner beauty dokter Reisa, tim komunikasi gugus tugas Covid-19.

Bukan juga ini berarti membandingkan ukuran soal kecantikan fisik di antara ketiganya, tetapi ini soal bagaimana pancaran inner beuaty dan pembawaan diri masing-masing.

Nah, kalau dokter Reisa pancaran energi inner beauty nya dan tampilan aura pembawaannya sangat dipengaruhi paras kecantikan secara fisik, namun kalau bu Khofifah dan bu Risma pancaran energi inner beauty nya dan tampilan aura pembawaannya terletak pada power nya yang kuat dan memiliki impact dari energi positif yang dikeluarkannya.

Nah, begitu juga halnya dengan kedua karyawan wanita yang penulis jabarkan pada artikel ini, yang satu orangnya introvert dan tidak good looking, tapi dia mampu menguatkannya dengan pancaran energi positif dan power yang kuat dan sangat berdampak, begitu pula pada karakter dan aura pembawaannya secara fisik tetap stabil dan selalu mampu menempatkan dirinya.

Sedangkan yang satunya lagi, orangnya ekstrovert dan memang good looking, tapi dia bisa menguatkan energi positifnya melalui tampilan kecantikan secara fisik yang diimbanginya dengan kesupelannya, keaktifannya dan keluwesannya yang selalu powerfull dan energik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun