Bila kegiatan surveilans terhadap OTG dilakukan secara isolasi mandiri dirumah maka akan dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi ada tidaknya perburukan gejala selama 14 hari.
Melakukan protokol kegiatan surveilans terhadap OTG selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus positif korona dengan menerapkan tatalaksana karantina mandiri dengan menerapkan physical distancing.
Petugas kesehatan dapat melakukan pemantauan melalui telepon atau melalui kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada formulir pemantauan harian.
Pemantauan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala harian.
Pemantauan dilakukan oleh petugas kesehatan layanan primer dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
Sedangkan OTG yang terkonfirmasi mengalami penurunan kondisi kesehatan saat karantina mandiri, atau sejak awal sudah menunjukan gejala sedang dan gejala berat, akan dilakukan isolasi di rumah sakit sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Orang tanpa gejala statusnya ditetapkan sebagai OTG melalui surat pernyataan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.
Inilah kiranya protokol yang dilakukan kalau para OTG ini bila dapat terdeteksi, baik itu mereka yang dapat ketahuan terdeteksi pernah kontak langsung dengan konfirmasi positif korona ataupun yang ketahuan terdeteksi melalui PCR dan RT.
Nah, yang sangat perlu jadi kewaspadaan bersama adalah mereka para OTG ini sangat sulit terdeteksi.
Baik saya ataupun anda, juga sangat berpotensi menjadi OTG dan tidak menyadari kalau ternyata kita sudah menjadi OTG bahkan sudah ada virus korona dalam tubuh kita.
Artinya dalam hal ini, siapa saja akan sangat berpotensi menjadi orang tanpa gejala virus korona.