Meskipun daya tangkapnya lamban si tulalit ini akan terus berupaya memahami apa yang dikomunikasikan padanya, kalau perlu bila tulalitnya agak parah boleh sesekali apa yang anda ingin komunikasikan anda tuliskan dikertas dengan ceklist lalu setelah itu komunikasikan lagi apa yang dituliskannya melalui ceklist yang ada dikertas tersebut.
Lama kelamaan si tulalit ini akhirnya akan paham juga dengan apa yang ingin anda komunikasikan padanya. Sehingga hubungan dan interaksipun tetap terjalin dengan baik.
Ketiga, bagaimana menjalin hubungan dan interaksi dengan rekan kerja yang bertipikal si jutek?
Tipikal si jutek ini, pada umumnya memiliki karakter yang arogan, sombong, mudah tersinggung, pemarah atau emosional, mau menang sendiri, penyinyiran ataupun suka meremehkan dan kadang bersikap layaknya bos. Sehingga bila berhadapan dengannya untuk menjalin dan membangun hubungan dan interaksi dibutuhkan keberanian sikap.
Biasanya si tipikal jutek ini akan ketus dan memasang wajah cemberut setiap diajak berkomunikasi, intonasi komunikasinya juga akan selalu dengan suara beroktaf tinggi, sedikit saja ada komunikasi yang tak berkenan menurutnya akan menyulut emosinya dan akhirnya marah.
Tak hanya itu karakter lain yang melekat pada  si jutek ini yaitu suka penyinyiran, meremehkan dan menang sendiri membuat hubungan dan interaksi dalam membangun komunikasi jadi begitu sulit.
Oleh karena itu untuk berhubungan dan berintetaksi menjalin komunikasi dengan si tipikal jutek ini, harus pandai pandai mengalah dan mengambil hatinya.
Maka sebelum berhubungan dengan si jutek ini, pastikan terlebih dahulu sikap berani maju dengan menerima setiap apapun resiko yang terjadi bila berhadapan dengannya.
Lalu, secara perlahan bangun komunikasi dengan rendah hati, meskipun si jutek akan selalu ketus menjawab tetapkan diri dengan ramah untuk terus berkomunikasi, apapun perkataan yang dapat menyakiti perasaan diri harus di kebelakangkan.
Tetap berkomitmen penuh menguatkan mental dengan sikap sabar, rendah hati dan ramah saja, dan diiyakan saja apa yang menjadi reaktifnya itu patokannya.
Maka berdasarkan pengalaman penulis, bila dihadapi dengan segenap kesabaran, lama kelamaan seiring waktu berjalan si jutek ini akan luluh juga.