Sebenarnya saat itu nasib Girodano Bruno bisa saja lolos dari hukuman mati, kalau saja mau mengubah pandangannya. Namun saat di pengadilan agama dengan tegas Girodano Bruno tak mau mengubah prinsip pendiriannya.
Hal itu dilakukannya demi memperjuangkan kebenaran ilmu pengetahuan, hingga akhirnya membuat Inkuisisi Gereja murka dan mengeksekusi mati Girodano Bruno dengan cara dibakar hidup-hidup di Campi de Fiori, alun-alun utama kota Roma di hadapan jutaan rakyat.
Sebegitu sulitnya memperjuangkan tentang kebenaran, pada saat itu, orang-orang yang tidak sejalan dengan pihak gereja dan pemerintah langsung dikucilkan dan dieksekusi.
Oleh karena itu, berkaca dari sejarah ini semoga saja orang-orang yang mengungkap tentang kebenaran di zaman ini tidak bernasib sama dengan apa yang dialami oleh, Copernicus, Galileo, Rene Descrates dan Giordano Bruno.
Tentunya ini adalah pelajaran berharga bagi dunia, bahwa tentang fakta dan kebenaran yang dapat dibuktikan bukanlah merupakan suatu aib namun menjadi wawasan dalam ilmu pengetahuan yang tak akan lekang oleh waktu.
Isi Artikel : Dari berbagai sumber.
Sigit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H