Mengungkap fakta dan kebenaran yang ditentang pernah terjadi, sejarah telah membuktikan bahwa Tokoh-tokoh seperti Copernicus, Galileo, Rene Descartes dan Girodano Bruno harus bertentangan dengan pihak Gereja Katolik dan Pemerintah, karena mengungkapkan fakta kebenaran tentang Sains.
Fakta kebenaran apa yang diungkap dan mengapa ditentang?
Copernicus.
Copernicus mengungkap teori heliosentris, tentang terjadinya pasang air laut yang disebabkan karna perputaran bumi terhadap porosnya serta perputaran bumi terhadap Matahari.
Kemudian Copernicus menyangkal matahari terbit di timur dan bergerak melintasi angkasa untuk terbenam di barat, sedangkan bumi tetap tidak bergerak, sehingga hal ini membuat Copernicus melanjutkan penelitiannya tentang bintang dan planet.
Selanjutnya Copernicus mengumpulkan bukti melalui Sains dan mengungkapkan bahwa, bumi itu bulat dan bumi bukan pusat yang tidak bergerak dari alam semesta akan tetapi, bumi bergerak mengitari matahari sebagai pusatnya.
Namun, atas penemuannya ini Copernicus justru malah dianggap sebagai ilmuwan sesat oleh Gereja karena teorinya telah mempengaruhi para ilmuwan lain, sampai akhir usianya di umur 70 tahun, Copernicus meninggal sebagai pesakitan karna dikucilkan sepanjang hidupnya.
Galileo Galilei salah satu ilmuwan yang membuktikan tentang teori Copernicus, bahwa Bumi adalah Bulat dan planet-planet lain mengelilingi Matahari adalah benar sehingga Galileo menyimpulkan bahwa Matahari sebagai pusat sistem tata surya.
Bahkan untuk membuktikan teori Copernicus Ilmuwan Galileo menciptakan teleskop untuk observasi tata surya, dan mendapatkan fakta penemuan tentang hasil temuannya menghitung kecepatan rotasi matahari hanya cukup dengan melihat pergerakan titik hitam di matahari, begitupun juga dengan besaran massa Planet Jupiter, peredaran Planet Venus dan penemuan Cincin Saturnus.
Kemudian di tahun 1616, Galileo memberikan bukti tentang teori heliosentris, yang diungkapkan oleh Copernicus yaitu tentang terjadinya pasang air laut yang disebabkan karna perputaran bumi terhadap porosnya serta perputaran bumi terhadap Matahari.
Teori dari Galileo ini juga diakui oleh Albert Einstein, yang salut akan penemuan ini hingga Einsteinpun mengatakan bahwa teori tentang pergerakan bumi dari Galileo ini tidak bisa dibantahkan oleh siapapun termasuk kaum elit agamawan.
Namun oleh pihak gereja teori ini dianggap menyesatkan iman serta menistakan ajaran agama oleh Kardinal Robertus Bellarminus, dan sejak saat itu banyak pihak Gereja Katolik, Gereja Protestan termasuk Martin Luther menentang keras teori heliosentris ini. Mereka tetap bersikukuh bahwa bumi adalah datar dan sebagai pusat alam semesta.
Pada akhirnya tim investigasi Gereja melalui komite Inkuisisinya menggugat Galileo yang saat itu telah berumur 70 tahun dan kemudian pengadilan memutuskan Galileo menjadi tahanan rumah seumur hidup sampai akhirnya tutup usia.
Kemudian pada tahun 1992, keputusan penghukuman kepada Galileo Galilei dianggap sebagai kesalahan besar dari pihak Gereja. Sehingga oleh Paus Yohanes Paulus II, Â memutuskan untuk merehabilitasi nama baik Galileo, dan dipertegas lagi pada tanggal 21 Desember 2008 melalui pidato Paus Benediktus XVI, bahwa Gereja Katolik Roma mengakui kekhilafannya dan merehabilitasi nama Galileo sebagai ilmuwan penyumbang terbesar bagi dunia sains modern.
Rene Descrates adalah tokoh filsafat yang mendukung teori Galileo yang berjudul The World, sehingga memantik permusuhan besar dengan pihak Gereja, dan akhirnya puncak ketegangan tersebut semakin menjadi-jadi tatkala Rene Descrates menerbitkan buku tentang Meditations on First Philosophy.
Dalam buku tersebut Descrates menyatakan bahwa suatu kebenaran tidak bisa hanya disampaikan oleh ucapan lisan saja atau berdasarkan warisan cerita orang-orang yang dianggap suci, karena kebenaran hanya bisa ditemukan melalui penyelidikan ilmiah serta penelitian sains agar terbukti akurat tanpa kebohongan yang diagung-agungkan.
Setelah itu kehidupan Rene Descrates berubah 180 derajat, tentang bukunya tersebut menuai pertentangan dan kritikan keras dari pihak gereja, negarawan serta masyarakat.
Rene Descrates dianggap menistakan agama hingga akhirnya mendapat cemooh, olok-olok dan dikucilkan, sampai banyak orang yang menginginkan agar Rene segera dihukum mati, sampai penghujung hidupnya Rene Descrates tetap mempertahankan prinsipnya dan tutup usia di umur 53 Tahun.
Girodano Bruno juga mendukung teori Copernicus dan sempat menciptakan karyanya yang menjadi kontroversial tetang bintang hanyalah matahari yang dikelilingi oleh exoplanet.
Pada masa itu sistem pengadilan yang dikembangkan oleh Tahta Suci Gereja Katolik Roma pada pertengahan kedua abad ke-16 sedang  memburu penganut ajaran sesat, termasuk para tokoh ilmuwan, serta cendekiawan.
Tentang teorinya ini membuat Bruno langsung dianggap sesat dan menista kesucian agama. Hingga akhirnya Girodano Bruno dijebloskan ke dalam penjara dan diancam hukuman mati.
Sebenarnya saat itu nasib Girodano Bruno bisa saja lolos dari hukuman mati, kalau saja mau mengubah pandangannya. Namun saat di pengadilan agama dengan tegas Girodano Bruno tak mau mengubah prinsip pendiriannya.
Hal itu dilakukannya demi memperjuangkan kebenaran ilmu pengetahuan, hingga akhirnya membuat Inkuisisi Gereja murka dan mengeksekusi mati Girodano Bruno dengan cara dibakar hidup-hidup di Campi de Fiori, alun-alun utama kota Roma di hadapan jutaan rakyat.
Sebegitu sulitnya memperjuangkan tentang kebenaran, pada saat itu, orang-orang yang tidak sejalan dengan pihak gereja dan pemerintah langsung dikucilkan dan dieksekusi.
Oleh karena itu, berkaca dari sejarah ini semoga saja orang-orang yang mengungkap tentang kebenaran di zaman ini tidak bernasib sama dengan apa yang dialami oleh, Copernicus, Galileo, Rene Descrates dan Giordano Bruno.
Tentunya ini adalah pelajaran berharga bagi dunia, bahwa tentang fakta dan kebenaran yang dapat dibuktikan bukanlah merupakan suatu aib namun menjadi wawasan dalam ilmu pengetahuan yang tak akan lekang oleh waktu.
Isi Artikel : Dari berbagai sumber.
Sigit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H