Mohon tunggu...
SIFA NURUL QOLBI
SIFA NURUL QOLBI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya menggambar,memasak,menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hanya Sebuah Titipan

29 September 2022   09:15 Diperbarui: 29 September 2022   09:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah dengan hamparan birunya langit burung burung berkicauan dengan riang di atas pohon seolah olah sedang berbahagia. Isak tangis dua bayi kembar yang baru saja terlahir ke dunia dengan bola mata indah terbuka untuk melihat dunia. Ruangan yang dipenuhi tangis dan tawa haru bahagia menggema menyambut kedatangan dua orang insan yang baru saja terlahir ke dunia,kala itu kebahagian kami tidak terukur.Rafka Firash Jaelani dan Kafha Firash Jaelani putra dari dua pasang makhluk yang sudah mengikat janji sucinya,mereka adalah kakak kedua perempuan saya dan kakak ipar saya.

Malam itu angin bertiup menusuk kedalam tulang menambah kecemasan keluarga kami karena kakaku mengalami kejang kejang dalam kondisi hamil 8 bulan. Keluarga ku bergegas membawa kakaku ke rumah sakit sesampainya dirumah sakit kakaku langsung ditangani oleh dokter namun berita tidak mengenakan menghampiri kami. 

"maaf pa dikarenakan kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk melahirkan normal maka pasien harus segera melakukan operasi caesar." ucap sang dokter

"Innalillahi..." ucap kakak ipar dengan raut sedih 

"jika ini jalan satu satunya lakukan yang terbaik saja dok".lanjutnya

" baiklah kami akan melakukan sebaik mungkin...tapi pa ada satu lagi kabar yang mungkin tidak mengenakan dikarenakan kondisi pasien yang tidak baik dan melemah bapa harus mengambil keputusan antara ibunya atau sang anak yang ingin diselamatkan atau diutamakan."ucap dokter

" innalillahi...ya allah cobaan apa lagi ini" ucap kaka ipar dengan raut cemas,sedih dan frustasi 

" lakukan yang terbaik saja dok semuanya saya pasrahkan saya hanya bisa bermunajat kepada sang maha kuasa". Lanjutnya dengan mata berkaca kaca

Tindakan operasi pun segera dilakukan. Operasi berjalan dengan lancar alhamdulillah dengan kuasa Allah ibu dan anak anaknya lahir dengan selamat tepat pada tanggal 21 Februari 2019.

Oaaa oaa..oaaa terdengar suara tangis didalam ruangan operasi tangis haru menyelimuti kami.

Namun masih terlihat raut kekhawatiran di wajah ibuku melihat anaknya yang terbaring tak berdaya. Ia berharap kakaku segera siuman. Beberapa jam telah terlewati akhirnya kakaku terbangun terlihat senyuman merekah dihiasi dengan derai air mata haru ketika melihat kedua anaknya didepan mata kepalanya sendiri.

"Assalamualaikum putra kembarku, masya allah sungguh indah ciptaanmu ini yaa Rabb,Nak ini mamah dan ini ayah" ucap kakaku saat kembar berada dipangkuannya 

"alhamdulillah ya Rabb terimakasih atas nikmat mu yang kau berikan kepada kami, terimakasih istriku sudah mau berjuang untuk anak anak kita. Ini adalah hadiah terindah yang pernah aku dapatkan,sekali lagi terimakasih istriku".ucap iparku disertai senyum manis yang terpantri diwajahnya

Kala itu keluarga kami sangat berbahagia terlebih lagi kakaku dan kakak iparku yang sudah resmi menyandang gelar sebagai orang tua.

Langit tak selamanya biru,begitupun hidup tak selamanya mulus.Akan ada lika liku yang dialami oleh semua manusia.Muncul kekhawatiran dari benak hati kakakku kepada kedua bayi kembarnya,dia sempat merasa takut bila kejadian masa lalu neneknya akan terulang kembali pada dirinya ,neneknya sama memiliki bayi kembar tetapi salah satu bayinya meninggal.Tetapi kekhawatiran tersebut tersadarkan bahwa semua takdir sudah ditentukan oleh sang maha Kuasa.Hingga seiring berjalannya waktu kekhawatiran itu sedikit mereda.

Angin sepoi-sepoi merasuk kedalam sekujur tubuh ,langit begitu mendung hanya ada gelap dan seberkas cahaya dari tepi-tepi sudut.Pada malam hari terdengar suara ribut dari kamar kakakku

"Mah,Pah,ayah,Sifa semuanya kesini, ade kafka mah pah..."

Ucap Kakaku sambil tergesa - gesa.

Semua orang yang ada dirumah langsung menghampiri kamar kakakku

"Ada apa teh?de Kafkha knp?"ucap sifa 

"iyh knp?" 

"ini mah dari tadi aku khawatir sama kondisi Kafka dia terlihat meringgis kesakitan saat batuk-batuk"ucap Kakaku sambil menangis

"Kesakitan gmn ?" Ucap Papahku 

"Kelihatannya  seperti sesak gitu pah,aku takut terjadi apa-apa " ucap Kakakku matanya sambil berkaca - kaca.

Berderai air matanya,kekhawatiran itu kembali menghantui pikirannya.

" Teteh jangan khawatir ya,tenang dulu teh pasti semuanya akan baik - baik saja".Ucap Sifa berusaha untuk menenangkan Kakaknya

"iya teh bener kamu harus tenang dulu kita berdoa semoga semuanya baik- baik saja" Ucap mamah berusaha untuk menenangkan juga.

"Kalau gitu kita sekarang harus segera kedokter membawa kafka untuk dicek up sama dokter mah"Ucap suami kakakku

 

"iya pah ayo"ucap kakaku sambil membawa Kafhka kepangkuannya.

Mereka pun segera bergegas pergi kerumah sakit untuk mengecek keadaan Kafkha.

Setibanya di Rumah Sakit dokter mengatakan tidak ada hasil pemeriksaan yang harus dikhawatirkan,bayinya baik-baik saja,gejalanya merupakan gejala yang biasa katanya.Mereka berdua pun kembali menuju rumah,perasaan mereka sedikit lega mendengar perkataan dokter tadi.

Pagi pun telah tiba,sinar matahari menyambut dua pangeran tampan yang sedang berjemur disebuah balkon,Kafkha berada dipangkuan ibunya dan Rafka dipangkuan ayahnya, pemandangan itu terlihat sangat indah bagaikan keluarga cemara.

Namun tiba-tiba kakakku merasa ada kejanggalan dengan Kafkha ,Kafkha terlihat sering tidur dibandingkan adiknya ,ia terlihat lemas dan tersadar kakinya terasa sangat dingin sekali.Beberapa detik kemudian Kafkha mengalami kejang-kejang.Ibu dan ayahnya panik mereka khawatir dengan keadaan Kafkha ,terdengar tangisan dari ibunya lagi-lagi kekhawatiran menghantui pikirannya ,ia sangat merasa ketakutan ,perasaannya campur aduk.Tanpa berpikir panjang mereka pun langsung bergegas membawa Kafkha ke RS,tibanya di RS Kafkha dibawa ke IGD ,tubuhnya dihiasi dengan peralatan yang tidak memadai,berbagai penanganan telah dilakukan.

"Nak...tolong kuat ya demi mamah , kita pasti pulang sama -sama" lirihnya dalam hati.

Pada saat itu perasaannya sangatlah kacau,tubuhnya terasa patah ,hatinya hancur sehancur hancurnya entah apa yang ada dipikirannya saat itu,rasa khawatir menyelimuti pikirannya.Tiba - tiba kakaku drop dan terpaksa pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Mah aku antarkan kamu pulang ya,kamu harus istirahat,besok kita kembali lagi kesini "ucap suami kakakku 

"Tapi pah kaka..."

"Berdo'a aja percayakan semuanya pada yang maha kuasa,semoga Kafkha bisa membaik,sekarang aku antarkan kamu pulang ya"ucap suami kakaku sambil meyakinkan

"Ya sudah aku mau pulang ,tapi besok janji ya pah Kafha harus baik-baik aja"ucap kakakku dengan nada lirihnya

"Iya aamiin "

Mereka berdua pun kembali kerumah untuk beristirahat.Dan pada saat itu diRS aku ,mamah dan ayah menggantikan kakaku untuk menjaga Kafkha.

Malam itu terasa dingin,angin perlahan meraksuk kedalam tubuh,ribuan orang terkapar dikasurnya dengan suara sedikit ramai.Tepat sesudah menunaikan sholat  Magrib Ayah ,ibu dan aku pergi keruangan dimana Kafkha ditangani oleh dokter.Saat itu terlihat seorang bayi kecil yang tampan sedang berjuang melawan rasa sakitnya,akan tetapi ada sesuatu yang menghalangi diwajahnya ,selang itu berwarna merah ,darah yang tiada henti  mengalir dari hidungnya.

"Ya Rabb...kenapa bayi sekecil ini harus merasakan ini semua?ringankan rasa sakitnya ya Rabb.."Ucapku dalam hatinya dengan berderai airmata

Suara isak tangis terdengar ditelingaku

"De...nenek gakuat liat kamu gini..kamu harus kuat ya de"ucap ibuku dengan berderai air mata dan tubuhnya perlahan berlabuh kelantai

Karena melihat  ibuku yang mulai drop akhirnya aku dan ibu memutuskan untuk pergi ke ruang tunggu,dan Ayahku tetap disana memastikan kondisi Kafkha.

Diluar gedung  terlihat kerlap kerlip bintang,mereka mungkin sedang berbahagia namun tidak dengan didalamnya ada suara langkah kaki yang terdengar begitu cepat ,takdir berkata lain...

"Mah...Sifa...,Kafkha udah diambil sama  pemiliknya "ucap ayahku sambil berderai air matanya 

"Ga mungkin ...pah de Kafkha gaboleh pergi " ucap ibuku sambil menangis dan bergegas ke ruangan dimana Kafkha ditangani

Pada saat itu aku langsung menyusul ibuku,dan ayah berusahaa untuk menenangkaan ibuku supaya bisa menerima kepergian cucunya.Tak lupa ayahku langsung menelpon suami kakaku untuk memberi tau bahwa anaknya sudah tiada.

Hati kami sangat hancur sehancur-hancurnya,pikiran kami buyar,kami harus menerima kenyataan yang sangat pahit.Semua orang ramai dengan isakan tangisnya.

Malam pun semakin larut,tubuh terasa mau patah,hati sudah sehancur-hancurnya mata kami basah tiada henti-hentinya.Sebuah sirine  ambulan semakin dekat disudut telinga,dikeramain orang-orang terdengar suara isak tangis yang memusatkan perhatian 

"Ya Allah nak...ini mamah,kamu gaboleh ninggalin mamah,mamah mau kamu pulang untuk mamah,  tetapi knp kamu  pulang untuk kembali ke pemilikmu"ucap kakaku dengan isakan tangisnya sambil mengusap-usap wajah anaknya

"Mamah sayang kamu nak,kamu gaboleh ninggalin mamah"isak tangisnya semakin keras ,terlihat disudut matanya sudah buyar dan tubuhnya terjatuh kehamparan lantai,kakaku pingsan dan dengan segera kami langsung membawanya kedalam rumah.

Mayat itu perlahan dibawa ke dalam rumah ,tercium wangi kasturi.dan ibunya mulai tersadar,kami semua berusaha untuk menenangkan hatinya dan mengingatkan untuk menerima takdir.

Hingga keesokan harinya Kafkha segera dikuburkan,do'a-do'a kami panjatkan ,suara isakan tangis ibundanya masih terdengar .Siap tidak siap kami semua harus menerima takdir karena kita semuaa pasti akan kembali kepada pemilik sejati kita.

"Alloh lebih sayang kepadamu anakku

Sebelum mamah kembali melihatmu

kamu telah kembali

kembali kepada pemilik sejatimu

tempat kami pula untuk kembali suatu saat nanti"

ucap kakaku sambil menaburkan bunga diatas kuburan Kafha.

Hari silih berganti ,satu bulan telah dilalui pahit manisnya telah kita lalui bersama.Hal yang paling menyakitkan adalah merindukan seseorang yang sudah tiada,hanya lewat do'a rindu kami bisa tersampaikan.Masa lalu hanyalah sebuah kenangan,jika kenangan nya buruk bukan berarti kita harus mengingat-ngingatnya atau menyesalinya berkali-kali tapi dari masa lalu ,berarti kita belajar,belajar menerima sesuatu yang terjadi dan belajar untuk berusaha memperbaiki.

Dibuku hariannya :

 

Nak percayalah ibu sangat ikhlas jika kamu bahagia disana , kamu tidak merasa sakit lagi

Tugas ibu menjagamu sudah selesai 

Maafkan ibu tidak sempat kembali menemuimu mungkin saja saat itu engkau menungguku

Tapi waktu lebih dulu memilihmu untuk kembali 

dan ini rasa sesal mamah sampai saat ini

Maafkan mamah nak

Tapi mamah janji mamah akan kuat karena masih ada adik disamping mamah yang akan menjadi obat buat mamah dikala rindu

Terimakasih nak sudah menjadi bagian dari hidup mamah

Salam rindu...

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun