Mohon tunggu...
SIFA NURUL QOLBI
SIFA NURUL QOLBI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya menggambar,memasak,menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hanya Sebuah Titipan

29 September 2022   09:15 Diperbarui: 29 September 2022   09:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Assalamualaikum putra kembarku, masya allah sungguh indah ciptaanmu ini yaa Rabb,Nak ini mamah dan ini ayah" ucap kakaku saat kembar berada dipangkuannya 

"alhamdulillah ya Rabb terimakasih atas nikmat mu yang kau berikan kepada kami, terimakasih istriku sudah mau berjuang untuk anak anak kita. Ini adalah hadiah terindah yang pernah aku dapatkan,sekali lagi terimakasih istriku".ucap iparku disertai senyum manis yang terpantri diwajahnya

Kala itu keluarga kami sangat berbahagia terlebih lagi kakaku dan kakak iparku yang sudah resmi menyandang gelar sebagai orang tua.

Langit tak selamanya biru,begitupun hidup tak selamanya mulus.Akan ada lika liku yang dialami oleh semua manusia.Muncul kekhawatiran dari benak hati kakakku kepada kedua bayi kembarnya,dia sempat merasa takut bila kejadian masa lalu neneknya akan terulang kembali pada dirinya ,neneknya sama memiliki bayi kembar tetapi salah satu bayinya meninggal.Tetapi kekhawatiran tersebut tersadarkan bahwa semua takdir sudah ditentukan oleh sang maha Kuasa.Hingga seiring berjalannya waktu kekhawatiran itu sedikit mereda.

Angin sepoi-sepoi merasuk kedalam sekujur tubuh ,langit begitu mendung hanya ada gelap dan seberkas cahaya dari tepi-tepi sudut.Pada malam hari terdengar suara ribut dari kamar kakakku

"Mah,Pah,ayah,Sifa semuanya kesini, ade kafka mah pah..."

Ucap Kakaku sambil tergesa - gesa.

Semua orang yang ada dirumah langsung menghampiri kamar kakakku

"Ada apa teh?de Kafkha knp?"ucap sifa 

"iyh knp?" 

"ini mah dari tadi aku khawatir sama kondisi Kafka dia terlihat meringgis kesakitan saat batuk-batuk"ucap Kakaku sambil menangis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun