Mohon tunggu...
SIFA NURUL QOLBI
SIFA NURUL QOLBI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya menggambar,memasak,menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hanya Sebuah Titipan

29 September 2022   09:15 Diperbarui: 29 September 2022   09:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mayat itu perlahan dibawa ke dalam rumah ,tercium wangi kasturi.dan ibunya mulai tersadar,kami semua berusaha untuk menenangkan hatinya dan mengingatkan untuk menerima takdir.

Hingga keesokan harinya Kafkha segera dikuburkan,do'a-do'a kami panjatkan ,suara isakan tangis ibundanya masih terdengar .Siap tidak siap kami semua harus menerima takdir karena kita semuaa pasti akan kembali kepada pemilik sejati kita.

"Alloh lebih sayang kepadamu anakku

Sebelum mamah kembali melihatmu

kamu telah kembali

kembali kepada pemilik sejatimu

tempat kami pula untuk kembali suatu saat nanti"

ucap kakaku sambil menaburkan bunga diatas kuburan Kafha.

Hari silih berganti ,satu bulan telah dilalui pahit manisnya telah kita lalui bersama.Hal yang paling menyakitkan adalah merindukan seseorang yang sudah tiada,hanya lewat do'a rindu kami bisa tersampaikan.Masa lalu hanyalah sebuah kenangan,jika kenangan nya buruk bukan berarti kita harus mengingat-ngingatnya atau menyesalinya berkali-kali tapi dari masa lalu ,berarti kita belajar,belajar menerima sesuatu yang terjadi dan belajar untuk berusaha memperbaiki.

Dibuku hariannya :

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun