Namun tiba-tiba kakakku merasa ada kejanggalan dengan Kafkha ,Kafkha terlihat sering tidur dibandingkan adiknya ,ia terlihat lemas dan tersadar kakinya terasa sangat dingin sekali.Beberapa detik kemudian Kafkha mengalami kejang-kejang.Ibu dan ayahnya panik mereka khawatir dengan keadaan Kafkha ,terdengar tangisan dari ibunya lagi-lagi kekhawatiran menghantui pikirannya ,ia sangat merasa ketakutan ,perasaannya campur aduk.Tanpa berpikir panjang mereka pun langsung bergegas membawa Kafkha ke RS,tibanya di RS Kafkha dibawa ke IGD ,tubuhnya dihiasi dengan peralatan yang tidak memadai,berbagai penanganan telah dilakukan.
"Nak...tolong kuat ya demi mamah , kita pasti pulang sama -sama" lirihnya dalam hati.
Pada saat itu perasaannya sangatlah kacau,tubuhnya terasa patah ,hatinya hancur sehancur hancurnya entah apa yang ada dipikirannya saat itu,rasa khawatir menyelimuti pikirannya.Tiba - tiba kakaku drop dan terpaksa pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya.
"Mah aku antarkan kamu pulang ya,kamu harus istirahat,besok kita kembali lagi kesini "ucap suami kakakkuÂ
"Tapi pah kaka..."
"Berdo'a aja percayakan semuanya pada yang maha kuasa,semoga Kafkha bisa membaik,sekarang aku antarkan kamu pulang ya"ucap suami kakaku sambil meyakinkan
"Ya sudah aku mau pulang ,tapi besok janji ya pah Kafha harus baik-baik aja"ucap kakakku dengan nada lirihnya
"Iya aamiin "
Mereka berdua pun kembali kerumah untuk beristirahat.Dan pada saat itu diRS aku ,mamah dan ayah menggantikan kakaku untuk menjaga Kafkha.
Malam itu terasa dingin,angin perlahan meraksuk kedalam tubuh,ribuan orang terkapar dikasurnya dengan suara sedikit ramai.Tepat sesudah menunaikan sholat  Magrib Ayah ,ibu dan aku pergi keruangan dimana Kafkha ditangani oleh dokter.Saat itu terlihat seorang bayi kecil yang tampan sedang berjuang melawan rasa sakitnya,akan tetapi ada sesuatu yang menghalangi diwajahnya ,selang itu berwarna merah ,darah yang tiada henti  mengalir dari hidungnya.
"Ya Rabb...kenapa bayi sekecil ini harus merasakan ini semua?ringankan rasa sakitnya ya Rabb.."Ucapku dalam hatinya dengan berderai airmata