Dua minggu berselang, bukannya berhenti, malah semakin menjadi-jadi. Sonya semakin sering berbohong kepada mama-nya kalau ia sakit, sehingga ia bisa bolos sekolah maupun bimbingan belajar. Sonya juga semakin menghayati perannya sebagai "Sonya Sang Musisi". Karir bermusiknya semakin cemerlang---di dunia mimpinya. Berawal dari pensi ke pensi, hingga festival musik ia singgahi. Sonya benar-benar seorang superstar!....... di dalam mimpinya. Karena terlarut dengan mimpinya ini, Sonya mulai kehilangan kendali hingga tidak bisa lagi membedakan mana kenyataan dan mana khayalan, karena mimpi-mimpinya semakin terasa seperti nyata. Entah kata apa yang cocok untuk menggambarkan kondisi Sonya saat ini. Dalam sehari, Sonya bisa tidur sampai lima kali hanya demi melanjutkan kehidupannya sebagai superstar di mimpinya itu. Sonya semakin tidak mau bergaul, meskipun teman-temannya cemas.
"Sonya... lo kenapa sih akhir-akhir ini??? Kalo ada masalah, cerita... Weekend kita nonton bareng deh..", ujar Alyssa---teman dekat Sonya.
"Ih, orang gue gapapa kok. Males ah. Sabtu minggu waktunya gue istirahat", jawab Sonya sambil memalingkan mukanya dari Alyssa.
"Lo sakit, Nya? Udah cek ke dokter?"
"Gue gapapa Cha. Dari dulu gue emang gini, kan? Kayak baru kenal sama gue aja deh lo Cha."
"Dari dulu kayak gini? Gak salah denger gue, Nya? Jelas-jelas sekarang lo jarang banget masuk sekolah. Lo juga udah gak se-ambis dulu. Mana Sonya yang terkenal ambis se-satu sekolah ini?? Lo beneran gapapa Nya?? Gue khawatir banget deh. Kalo lo ada masalah dan gak mau cerita ke gue, lo cerita aja ke nyokap lo yaa.. jangan dipendem sendiri.."
Mendengar perkataan Icha---nama pangilan Alyssa---tadi, Sonya mulai menyadari bahwa ada yang salah dari dirinya. Tetapi Sonya sudah terlanjur kecanduan. Di dunia keduanya itu, Sonya bisa melakukan apapun yang tidak bisa ia lakukan di dunia nyatanya. Sonya bimbang, namun ia betul-betul tidak mau meninggalkan dunia yang nyaman itu.
Sampai pada suatu hari, Sonya tidak keluar kamar dua hari berturut-turut. Mama Sonya mendapati anaknya tertidur sangat pulas di kasurnya itu. Mama Sonya mencoba untuk menggoyang-goyangkan badan Sonya, tetapi ia tidak merespon! Mama Sonya panik. Ia mengecek napas Sonya, dan ternyata Sonya masih bernapas dengan normal! Tetapi mengapa anaknya ini tidak mau bangun?
Ternyata Sonya semakin mahir mengendalikan mimpinya. Seminggu ke belakang, Sonya melatih dirinya agar tidak terganggu dengan lingkungan sekitar ketika ia sedang sibuk di dunia keduanya itu. Ia butuh ketenangan untuk bisa fokus memerankan dirinya sebagai musisi terkenal. Entah dia dapat ilmu dari mana, tapi dia tetap bisa melanjutkan tidurnya meskipun mama-nya terus mencoba untuk membangunkannya.
Di "kehidupan" Sonya sebagai musisi, Sonya sedang melakukan persiapan untuk konser tunggal perdananya. Bukankah ini adalah impian semua musisi? Tiketnya pun sudah terjual habis sejak hari pertama penjualan tiket dibuka! Bagaimana Sonya bisa meninggalkan "kehidupannya" yang luar biasa ini?
Sonya sudah berada di backstage, kurang dari 15 menit lagi konser tunggalnya itu dimulai. Ia masih berlatih sambil memetik gitarnya.