Mohon tunggu...
Sidiqqq H
Sidiqqq H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

Selanjutnya

Tutup

Book

Tawakal dalam prespektif kitab al hikam ibn atha'ilah

16 November 2024   20:40 Diperbarui: 17 November 2024   02:21 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Hatinya merasa cukup, karena Allah adalah pemberi rezeki yang sempurna. 

Prinsip Tawakal dalam kitab Al-Hikam, Ibn Atha'illah

1. Keyakinan kepada Allah sebagai Pengatur Segala Urusan "Jika Allah menjaminmu, lalu mengapa engkau khawatir terhadap apa yang telah Allah tetapkan?" Seorang hamba harus percaya bahwa setiap takdir Allah adalah yang terbaik untuknya, meskipun terkadang sulit dipahami. 

2. Mengendalikan Keinginan Duniawi "Keinginanmu agar sesuatu terjadi sesuai kehendakmu adalah salah satu bentuk ketidaktahuanmu terhadap Allah." Tawakal mengajarkan hamba untuk menerima apa yang terjadi sebagai bagian dari kehendak ilahi, bukan memaksakan kehendak pribadi. 

3. Penyerahan Hati Secara Total "Tawakal adalah penyerahan dirimu kepada Allah dalam segala hal yang telah dijamin-Nya untukmu."   Hamba yang bertawakal merasa tenang, karena segala urusan hidupnya telah Allah atur dengan sempurna. 

Manfaat Tawakal Menurut dalam kitab Al-Hikam, Ibn Atha'illah 

1. Ketenangan Jiwa, Tawakal membuat hati terhindar dari kecemasan berlebih dan selalu merasa tenteram.

2. Kekuatan Spiritual, Seorang hamba yang bertawakal memiliki keyakinan yang kuat dalam menghadapi ujian hidup.

3. Keterhubungan dengan Allah,Tawakal mendekatkan hamba kepada Allah, karena ia menyerahkan segala urusan kepada-Nya. 

Kisah Inspiratif Tawakal dalam Kitab Al-Hikam, Ibn Atha'illah

Ibn Atha'illah menceritakan kisah seorang sufi yang tidak pernah cemas tentang makanannya. Ketika ditanya bagaimana ia bertahan hidup tanpa meminta, ia menjawab: "Aku hanya bergantung kepada Allah, dan Dia selalu mencukupiku."  Kisah ini menggambarkan bahwa tawakal yang sejati adalah keyakinan penuh bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun