Tawakal dalam Perspektif Kitab Al-Hikam  Ibn Atha'illah
Definisi Tawakal Perspektif Kitab Al-Hikam Ibn Atha'illah
Ibn Atha'illah As-Sakandari adalah ulama sufi dari tarekat Syadziliyah. Kitab Al-Hikam berisi kumpulan hikmah dan nasihat spiritual yang menuntun manusia menuju kedekatan kepada Allah. Â Tawakal adalah penyerahan total kepada Allah setelah melakukan ikhtiar, dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Tawakal berarti membebaskan hati dari kekhawatiran duniawi dan bergantung sepenuhnya kepada Allah.
Dalam tasawuf, tawakal adalah salah satu maqam (tingkatan) spiritual yang penting. Â Â
Hakikat Tawakal dalam Kitab Al-Hikam Ibn Atha'illah
Tawakal Sejati adalah Berhenti Bergantung pada Makhluk Ibn Atha'illah berkata: "Istirahatkan dirimu dari mengatur, karena apa yang telah Allah lakukan untukmu tidak akan kamu lakukan untuk dirimu sendiri." Maksudnya, seorang hamba tidak perlu merasa cemas akan urusan duniawi karena Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk dirinya.Â
Tawakal Tidak Mengabaikan Usaha, Ibn Atha'illah menjelaskan: "Mengusahakan sesuatu tidak bertentangan dengan tawakal, tetapi meninggalkan usaha karena mengandalkan kekuatan diri itulah yang bertentangan dengan tawakal." Tawakal bukanlah meninggalkan usaha, tetapi berusaha sambil menyandarkan hasilnya kepada Allah. Seorang hamba yang bertawakal tetap bekerja keras, tetapi hatinya tenang karena percaya bahwa hasilnya ada di tangan Allah.Â
Tanda Orang BertawakalÂ
Dalam kitab Al-Hikam, Ibn Atha'illah menyebutkan tanda-tanda orang yang bertawakal:Â
a. Tidak terguncang oleh musibah, karena percaya kepada kehendak Allah.Â
b. Tidak terlalu bergembira dengan nikmat dunia, karena tahu semua itu milik Allah.Â