Sidiq Nurhidayat (23010400050)
Mata Kuliah:Filsafat dan Etika Komunikasi
Uiversitas Muhammadiyah Jakarta
Dosen Penampun: Dr. Nani Nurani Muksin, S.Sos, M.Si
Konflik antara kakak dan adik, Noel dan Liam Gallagher telah menjadi perhatian publik selama bertahun-tahun. Bahkan sang adik ingin seluruh dunia tahu bahwa keduanya sedang menghadapi pertengkaran yang tiada akhir. Konflik ini terjadi sejak Oasis terbentuk pada tahun 1991 dan terus berlangsung hingga band ini bubar pada tahun 2009.
Tidak ada yang tahu bagaimana awalnya kakak-beradik yang merupakan anggota band Oasis ini bisa berseteru. Yang jelas, Liam adalah orang yang gemar menyulut api kemarahan.
Orang-orang sudah tahu bahwa Liam adalah biang kerok dari apa yang telah terjadi. Tak hanya Liam, Noel juga nyaris sama gilanya seperti sang adik jika amarahnya tersulut. Dan perseteruan mereka menjadi tontonan yang seru bagi para penggemar Oasis, malah lebih seru dibandingkan konser mereka.
Konflik antara kedua saudara ini dimulai dengan perbedaan opini musikal. Noel merasa bahwa musik band harus lebih serius dan konsentrasi pada kualitas musik, sementara Liam lebih mengutamakan energi dan kesenangan dalam tampil. Konflik ini menyebabkan pertengkaran yang kerap terjadi di antara keduanya.
Dilansir Pitchfork, pertengkaran mereka terekam jelas di benak para penggemar yang menyaksikan konser Oasis di Los Angeles, Amerika Serikat, pada tahun 1994. Kala itu, Liam selaku vokalis menyanyikan lagu 'Live Forever' dan mengganti liriknya untuk menganggu sang kakak. Selain itu, pria kelahiran 21 September 1972 tersebut juga sempat memukul kepala Noel dengan tamborin dan menghina para penonton.
Masih di tahun yang sama, Noel dan Liam sempat bertengkar saat diwawancarai NME. Saat itu, mereka sedang membahas arti rock n roll, apakah kata tersebut lebih berat ke musik atau gaya hidup. Keduanya memberikan pendapat yang berbeda, yang pada akhirnya Noel dan Liam sama-sama bercerita tentang betapa bencinya keduanya pada satu sama lain.
Setahun kemudian, Liam berulah dan membuat Noel marah besar yang sedang membuat rekaman, Dengan sengaja Liam membawa orang yang baru saja ia temui disebuah club malam ke studio tmepat Oasis merekam album kedua mereka '(what's the story) Morning Glory?. Dan pada akhirnya Noel mengusir semua orang asing tadi dari studio dan menghajar Liam dengan penukul kriket.
Pada tahun 1996, sebelum saat Oasis tampil untuk MTV Unplugged, Liam yang baru saja selesai dari latihannya sebelum ia tampil dia menyatakan bahwa ia sedang menderita sakit tenggorokan dan menolak untuk tampil. Dan sang kakak pun mengantikan posisinya sebagai vokalis, dan disaat yang bersamaan, Liam menggoda pria kelahiran 29 mei 1967 itu dengan menikmati sampanye dibalkon hotel.
4 tahun kemudian, Oasis menjalani tur konser ke Barcelona, Spayol. Namun, konser tersebut harus dibatalkan. Selama disana, para anggota Oasis menghabiskan malam mereka dengan minum-minum. Dan saat itu Liam yang sedang mabuk berat menanyakan status anak Noel dari pernikahannya dengan Meg Matthews, Anais Gallagher, apakah ia benar benar anak Noel. Dan Noel dikabarkan mengamuk dan menghajar Liam hingga babak belur. Dan ia juga absen dalam tur konser tersebut dan baru kembali bergabung dengan Oasis beberapa bulan kemudian.
Di tahun 2005, Noel mengatakan bahwa adiknya itu takut padanya. "Sebenarnya, dia takut padaku. Aku tahu itu dan aku bisa permainkan dia seperti sedang bermain kartu. Aku bisa membuatnya memutuskan sesuatu yang ia pikir itu adalah idenya, padahal itu ideku," ucapnya.
Dan Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa adiknya yang bernama asli William John Paul Gallagher itu bodoh. "Pria yang bersamaku selama 18 tahun di band (Oasis) itu bodoh," lanjutnya.
Pada Q Magazine, tepatnya di tahun 2009, Noel kembali mengungkapkan perasaannya tentang adiknya Liam. "Dia kasar, sombong, suka mengintimidasi, dan malas. Dia adalah pria paling pemarah yang pernah kau temui. Ia seperti pria yang memegang garpu padahal ia mau makan sup," terangnya.
Tak lama setelah pengakuan tersebut, Noel mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dari Oasis dengan alasan, ia sudah tidak bisa bekerja sama dengan adiknya lagi. Dua tahun kemudian, pria yang kini membentuk band baru bernama High Flying Birds itu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kala itu.
"Di Paris, dia tidak muncul di Festival musik V dengan alasan laringitis. Banyak berita buruk tentang Oasia di media cetak dan ia pikir aku adalah orang yang bisa mengontrol seluruh media di Inggris. Ia mulai menjelekkan beberapa nama, pergi sebentar, dan kembali dengan membawa gitar. Ia mengayunkannya seperti memegang kapak dan nyaris mengenai wajahku," tutur Noel.
Tidak ada yang bicara, malah beberapa orang berusaha menatap ke tempat lain. Saat itu, aku merasa muak. Aku akan pergi dari sini. Tiba-tiba, manajer tur kami datang dan berteriak, 'Lima menit lagi!. Dan yang aku lakukan adalah masuk ke dalam mobil, duduk selama 5 menit, dan aku bilang pada diriku sendiri kalau aku tidak bisa melanjutkan hal ini. Dan aku pergi dari situ," lanjutnya.
Hengkangnya Noel tidak membuat Liam lega. Malah, ia semakin membenci kakaknya itu. Di tahun 2010, saat Liam menerima penghargaan dari BRIT Awards, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Oasis kecuali Noel.
Hingga kini, hubungan keduanya masih buruk. Dan kelihatannya, tidak akan pernah membaik. Liam juga semakin memperburuk keadaan dengan menulis tulisan tweet yang satu ini.
Pada Oktober tahun 2016 lalu, film dokumenter Oasis yang berjudul 'Supersonic' dirilis. Kala itu, Liam masih mengejek Noel dengan menyebut kakaknya sebagai 'orang biasa'.
Berikut analisis konflik bersaudara antara Liam dan Noel Gallagher berdasarkan etika komunikasi:
Konflik bersaudara antara Liam dan Noel Gallagher, yang merupakan anggota pendiri band Oasis, bisa dianalisis dari perspektif etika komunikasi. Pertama, terdapat masalah komunikasi yang tidak efektif antara keduanya, terutama dalam mengekspresikan perasaan dan pendapat secara jujur dan terbuka. Hal ini sering kali menyebabkan konfrontasi dan pertengkaran publik.
Kedua, kurangnya rasa saling menghargai dan empati dalam komunikasi mereka juga menjadi faktor penting. Noel sering kali dianggap dominan dan superior dalam interaksi mereka, sementara Liam cenderung agresif dan tidak sabar. Ketidaksetaraan kekuasaan dan sikap defensif dalam komunikasi mereka menghambat penyelesaian konflik secara konstruktif.
Selanjutnya, pentingnya mendengarkan dan memahami perspektif satu sama lain juga terabaikan dalam interaksi mereka. Noel dan Liam cenderung lebih fokus pada membenarkan diri sendiri daripada mencoba memahami sudut pandang yang berbeda.
Dalam konteks etika komunikasi, penting untuk mempromosikan komunikasi yang jujur, saling menghargai, dan empati. Jika keduanya bisa memperbaiki cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain dengan lebih baik, konflik yang terjadi bisa diminimalisir atau bahkan dihindari sama sekali.
Daftar Pustaka
https://seleb.tempo.co/read/1684110/oasis-siap-reuni-konflik-noel-dan-liam-berakhir
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparanhits/perseteruan-abadi-gallagher-bersaudara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H