Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kebodohan yang Dirayakan

22 September 2024   09:12 Diperbarui: 22 September 2024   09:30 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perpustakaan|sumber gambar istok LewisTsePuiLung 

Perpustakaan kembali senyap, persis hari-hari biasanya. Di sudut-sudut halaman, kertas bungkus makanan dan gelas plastik berserakan, dibiarkan oleh mereka yang memiliki moralitas rendah terhadap lingkungan. Sisa-sisa buku masih bertengger di rak-rak pameran, tidak ada satu pun yang disentuh. Panitia acara terlihat sibuk menggulung karpet merah, mencopot spanduk, dan membereskan perlengkapan tanpa banyak bicara. Wajah-wajah mereka lelah, bekerja cepat hanya untuk segera pergi. Sesekali terdengar bunyi alat-alat yang diseret kasar ke sudut ruangan, sebelum akhirnya perpustakaan benar-benar sepi.

Pak Darmaji merasakan sesuatu dalam dirinya perlahan-lahan runtuh. Sebuah pertanyaan mendesak menggerogotinya. "Untuk apa semua ini? Apa gunanya aku menjaga perpustakaan ini jika tak ada yang peduli?"

Pak Darmaji kemudian mengarahkan pandangannya ke pusat perbelanjaan. Lampu-lampu neon berkilauan, berkelap-kelip. Semua terasa begitu menggoda, lebih menggoda daripada debu-debu buku yang dia jaga selama ini.

Tanpa sadar, kakinya bergerak. Untuk pertama kalinya, dia melangkah meninggalkan perpustakaan. Jalanan yang menghubungkan perpustakaan dan pusat perbelanjaan terasa makin pendek. Hingar-bingar kehidupan yang berputar di seberang sana tiba-tiba terasa lebih masuk akal daripada kesepian yang selalu dia peluk.

Saat Pak Darmaji mencapai pintu pusat perbelanjaan, matanya menyapu segala kemewahan di dalamnya. Orang-orang tampak bahagia, riuh, dan menikmati hidup. Mungkin benar di benak orang-orang itu, bahwa kebodohan memang lebih menyenangkan. Kebodohan bukan lagi sesuatu yang memalukan; ia telah berubah menjadi tren yang dirayakan.

---

Shyants Eleftheria, Osce te Ipsum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun