Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Bandul Waktu Tak Pernah Berhenti Bergerak

11 September 2024   23:29 Diperbarui: 14 September 2024   19:35 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhadap Sarah, maaf, tidak pernah ada cerita tentangmu sekali pun sepanjang bersamanya. Jika kukatakan, Sarah pasti akan cemburu. Aku tidak ingin ketenangan yang telah kami bangun dengan suka hati dan kedamaian di dunia yang telah kami ciptakan bersama-sama menjadi terganggu.

Namun, Mariyana, semata-mata baik Sarah maupun dirimu, kalian sama-sama cinta yang kuat dan kalian tidak dapat saling menggantikan. Sarah adalah cintaku yang abadi; cinta dalam embusan napas setiap hari. Kamu, Mariyana, kamu cintaku yang tak pernah mati; cinta pertama yang hadir tanpa pernah menyepi.

Pagi, kamu kemudian menunjukkan album kenanganmu. Kita duduk berdampingan di satu sofa, membuka halaman demi halaman. Setiap lembar bertutur tentang kisah bahagia dan cintamu bersama suami. Kisah itu begitu detail, rapi dan harmonis. Sesungguhnya, aku cemburu.

Namun, pada lembar paling belakang, kenangan itu berbeda. Kamu menaruh potongan artikel lawas tentang aksi protes para aktivis terhadap pemerintahan terkait isu korupsi dan kebijakan ekonomi dalam sebuah pertunjukan teater kampus pada tahun-tahun rawan. Terpampang juga foto seorang mahasiswa dengan kain merah terikat di kepala, satu tangannya mengepal ke atas.

Aku lantas memperhatikan foto itu dengan saksama. Begitu terlihat jelas, aku terkesiap dan terharu, sangat terharu, Mariyana. Ya, aku mengenalnya. Itu adalah aku.

---

Shyants Eleftheria, Osce te Ipsum

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun