Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Bandul Waktu Tak Pernah Berhenti Bergerak

11 September 2024   23:29 Diperbarui: 14 September 2024   19:35 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waingapu. Tempat kami bulan madu di awal tahun delapan puluh. Ah, aku rindu sekali ke sana."

"Kau masih mencintai suamimu?"

"Tentu."

"Suamimu seperti apa?"

"Dia bekerja di pemerintahan selama lebih dari empat puluh tahun. Dia baik, berdedikasi, dan bertanggung jawab."

"Kedengarannya seperti pria yang luar biasa."

"Bagaimana dengan isterimu? Seperti apa dia?"

"Sarah. Dia lima tahun lebih tua dariku. Dia wanita menawan, cerdas, dan selalu menjadi penyemangatku. Kami memiliki cara sendiri untuk bahagia. Tapi, pada tahun-tahun terakhir, Sarah menderita Parkinson. Kondisi itu perlahan menggerogotinya. Yang bisa kulakukan hanyalah membuatnya merasa nyaman. Pernah beberapa malam, aku harus bangun dua puluh hingga tiga puluh kali untuk membawanya ke toilet dan kembali ke tempat tidur. Tidak apa-apa, aku senang melakukannya dan berusaha membuat proses itu lebih mudah untuknya. Sayangnya, penyakit Sarah tidak bisa disembuhkan. Tubuhnya melemah dan akhirnya dia lebih dulu menghadap Tuhan. Aku tahu, tidak ada tombol pengulangan waktu, tapi aku mencintainya dan akan terus mencintainya."

Kulihat air mukamu berubah di balik keriput wajah. Adakah yang salah?

Awan yang sebelumnya mengancam hujan kini mereda. Kita kembali ke ruangan panti dengan sesuatu yang tak terucap, seakan-akan menggantung di udara.

"Terima kasih, Mateo. Hari ini sudah cukup."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun