Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Yuni Terlanjur Cinta Diam-Diam

28 Juni 2024   20:02 Diperbarui: 5 Juli 2024   17:54 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makin ke sini Yuni makin menjadi mahasiswa paling rajin yang selalu siap dengan banyak pertanyaan. Kadang-kadang pertanyaannya dibuat-buat hanya untuk bisa berbicara dengan dosen idolanya itu, padahal materi yang dijelaskan sudah sangat terang benderang. 

Buat Yuni, setiap kesempatan untuk berinteraksi dengan Pak Andi, meskipun hanya sebentar, itu adalah sesuatu yang amat berharga. Setiap jawaban yang diberikan bagaikan pelukan tak langsung dari sosok yang ia cintai diam-diam.

"Mas ... eh, Pak, kenapa gaya bahasa dalam puisi Chairil Anwar begitu menggugah dan intens?" tanya Yuni dengan wajah menggemaskan.

Alamak! Pak Andi tersenyum dan sukses membuat jantung Yuni berdegup kencang.

"Begini, gaya bahasa dalam puisi Chairil Anwar begitu menggugah karena ia mampu memadukan kekuatan kata-kata dengan emosi yang mendalam. Setiap bait puisinya seperti pukulan yang menghantam langsung ke dalam jiwa pembacanya, membangkitkan rasa-rasa yang terpendam dan memaksa kita untuk merenungkan makna kehidupan dan cinta."

Yuni makin terhanyut ke dalam figur elok nan menawan, sementara penjelasan Sang Dosen menguap entah ke mana. Semua kata-kata indah tentang puisi Chairil Anwar telah berubah menjadi nyanyian cinta yang mendayu-dayu di telinga Yuni. Ah, Pak Andi, pesonamu memang sungguh memabukkan.

Hari demi hari, perasaan Yuni kepada Pak Andi makin mendalam dan sulit dijelaskan. Ia sering mencari-cari alasan untuk bertanya tentang tugas atau makalah, semacam bagaimana menulis esai yang baik atau meminta pendapat untuk ide skripsi.

Meski sempat berpikir, jangan-jangan Pak Andi mulai curiga dengan modusnya, tetapi Yuni tidak peduli. Asal bisa dekat dan bisa mendengar suara pak dosen, ia sudah senang. 

Pak Andi penyemangatnya dalam mempelajari sastra. Siapa tahu, suatu hari nanti, Pak Andi menyadari keistimewaan dirinya bagi Yuni, pun sebaliknya. Jika Tuhan berkehendak, semua tidak ada yang tidak mungkin, bukan?

Ilustrasi dosen tampan mengajar di kampus| sumber gambar pixabay
Ilustrasi dosen tampan mengajar di kampus| sumber gambar pixabay

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Kabar mengejutkan datang. Dunia mendadak runtuh di depan mata Yuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun