"Kurasa karena kamu tidak menikmati filmnya saja."
"Mungkin. Baiklah, Glen, kamu harus mengantarku pulang sekarang."
"Hah! Kau lapar? Kita bisa mencari makanan di dekat sini, kok."
Apa? Bisa-bisanya pendengaran Glen bermasalah. Sedikit jengkel, ayunan tas hitam kecil kusasarkan berkali-kali tepat mengenai tubuhnya dan dia meminta ampun sambil tertawa. Pada momen ini aku melihat Glen sangat menawan.Â
Kami pergi ke restoran cepat saji. Hanya itu yang terdekat. Saat kami duduk berhadapan, tiba-tiba saja Glen menatapku. Aku mendadak kikuk. Sungguh tatapannya membuatku gugup. Beruntung, pelayan datang membawa pesanan: Ayam goreng, kentang goreng, serta dua gelas minuman soda. Aku langsung menyeruput soda menghilangkan kecanggunganku yang luar biasa.
"Sher, boleh aku tahu sesuatu yang khusus tentangmu?"Â
"Tidak ada yang menarik tentangku."Â
"Kamu menarik."
"Jangan berlebihan berpikir begitu. Aku tidak suka."Â
"Maafkan."
"Setelah malam ini, semoga tidak ada pertemuan lagi."