Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sandiwara Menyakitkan

27 Oktober 2023   13:45 Diperbarui: 28 Oktober 2023   16:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi selembar surat tentang sandiwara menyakitkan| sumber gambar pixabay.com

Malamnya, Alena masih sibuk dengan worksheet di notebooknya di dalam kamar. Ibunya muncul membawa baki dengan semangkuk mi telur brokoli hijau yang masih hangat.

“Kau lapar, Alena? Ibu sudah memasak makanan kesukaanmu saat kecil.”

“Saya belum lapar, Bu, nanti saja.”

Ibunya hanya bisa memendam kecewa, air matanya tiba-tiba menetes dan akhirnya menghabiskan mi itu sendiri sambil menonton televisi. Semua masa berganti. Kadang-kadang, seorang anak tidak mau lagi mengadaptasikan kenangan masa kecil pada kehidupan dewasanya. Mungkin Alena lupa, ketika kecil, ia begitu lahap menyantap mi telur brokoli hijau dan tidak akan bosan meski hidangan itu disajikan setiap hari, sementara ibunya selalu mengingat kenangan itu.

Satu hari berlalu. Saat Alena masih bekerja di kantor secara rutin, ibunya mulai merapikan rumahnya yang berantakan, mencuci piring, menyetrika, dan menyapu. Bertepatan dengan Alena yang baru pulang, ibunya tidak sengaja menyenggol vas bunga di ruang tamu hingga jatuh dan pecah berantakan.

“Ibu, kenapa?”

“Tidak apa-apa, hanya pusing sedikit. Cuma butuh istirahat.”

Alena membawa ibunya untuk duduk di sofa, mengambilkannya minum, sebelum ia masuk ke kamarnya, lalu keluar lagi.

“Mengapa Ibu melakukan semuanya?”

“Rumahmu seperti kapal pecah, Alena.”

“Tapi Ibu tidak bisa masuk ke kamarku begitu saja dan memindahkan barang-barangku.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun