Meluangkan waktu sejenak untuk menjernihkan pikiran. Pola pikiran negatif dapat mengambil alih pikiran kita sehingga membuatnya lepas kendali dan membuat kita merasa tidak berjalan baik dalam hidup. Ini dapat menyebabkan depresi atau kecemasan yang membuat kita semakin sulit untuk berpikir jernih.
Mengosongkan pikiran kita dari segala macam pikiran bisa menjadi terapi, terutama jika kita telah termakan hal-hal negatif akhir-akhir ini.Â
Untuk membantu mencapai tujuan ini, kita dapat menggunakan praktik mindfulness, berupa teknik meditasi atau dengan dzikir mengingat Allah Yang Maha Memberi Ketenangan---atau kita cukup menutup mata dan menarik napas dalam-dalam. Memfokuskan pada aspek positif dalam hidup secara konsisten sangat membantu kita mengingatkan diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Seringlah tersenyum. Kita semua begitu sibuk sehingga kadang-kadang kita lupa betapa mudahnya tersenyum dan mengambil beberapa menit untuk diri kita sendiri. Saat merasa sedih cobalah tersenyum alih-alih cemberut. Memikirkan sesuatu yang lucu atau bahagia, sambil memaksa mulut kita tersenyum, merupakan salah satu tindakan yang mungkin tidak terlalu sulit untuk kita dapat melepaskan pikiran negatif.
Kurangi mengeluh dan menjadikan rasa syukur sebagai bagian dari rutinitas harian kita. Ada begitu banyak hal-hal di dunia yang dapat kita keluhkan, tetapi sayangnya, mengeluh tidak mengubah apa pun. Mengeluh adalah salah satu cara utama kita membiarkan hal-hal negatif memasuki pikiran kita.
Sangat penting untuk menemukan kegembiraan dalam hidup kita. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat daftar syukur dan biasakan bersyukur setiap hari. Lagipula, rasa syukur terhadap apa yang sudah kita dapatkan adalah lebih baik daripada berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Dengan demikian, pikiran kita akan kembali positif.
Pikiran kita adalah tempat yang kuat dengan menciptakan realitas sendiri. Maka untuk memastikan bahwa pikiran kita terisi hal-hal baik, itu tergantung bagaimana kita menciptakannya. Jadi, mengapa tidak memikirkan semua hal yang seharusnya kita syukuri daripada terus menerus memikirkan hal-hal yang tidak kita sukai, bukan?
---
Â
-Shyants Eleftheria, Life is a journey-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H