"Tentu saja. Bibi Emily memberikan saya jam itu untuk diperbaiki."
"Bisa saja demikian. Tapi, di situlah Anda membuat kesalahan kecil."
Orang-orang di ruangan itu terdiam, seperti ingin mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari detektif Marsal. Maka, detektif Marsal pun melanjutkan hasil penemuannnya.
"Malam itu setelah memukul Emily dengan tongkat, Anda menyeka darahnya dengan sarung tangan supaya sampel sidik jari Haris dapat diindentifikasi karena Anda tahu dia yang sering memegang tongkat golf itu. Dengan demikian, semua akan menaruh kecurigaan padanya. Tetapi sayangnya, dengan tangan bersarung, Anda mengambil jam tangan yang ingin Anda simpan sendiri. Darah Emily tertinggal di sana. Dan penjaga bengkel reparasi memberitahukan bahwa Andalah yang mengantarkan jam itu sendiri ke sana."
Jonathan tidak bisa berkelit.
"Nah, Inspektur Henry, pelakunya sudah kita temukan. Dan Nona Siena, Anda juga akan kami amankan karena ikut terlibat dalam mengatur rencana Jonathan."
Siena hanya bisa menutupi wajahnya.
Petugas polisi yang ada di sana kemudian mengamankan Jonathan dan Siena, sementara penghuni rumah yang lainnya diminta sebagai saksi. Â
Inspektur Henry terpukau dengan cara kerja detektif Marsal. Maka setelah semuanya selesai, Henry menemui Marsal untuk berbincang-bincang.
"Detektif Marsal, saya bisa mengerti bagaimana Anda bisa menyimpulkan arloji itu? Tetapi bagaimana Anda tahu tentang hubungan Jonathan dengan gundik Ayahnya?"
"Ya, Inspektur. Saya curiga sejak hari pertama ketika berbicara dengan penjaga keamanan mengenai sudah berapa lama Siena bekerja di sini. Setelah kematian Ramos, Emily dan Jonathan sedirian di rumah sebesar ini. Suatu malam, pelayan lain di rumah ini mendengar pertengkaran Emily dan Jonathan, lalu Emily pun membawa Siena karena dia tidak mau menyendiri di rumah bersama Jonathan.