Penjaga rumah bergegas melihat apa yang terjadi. Dalam hitungan menit, Jonathan berlari ke tengah hujan dan terkejut melihat kondisi Emily. Dua orang terakhir yang datang dengan tergopoh-gopoh adalah Siena, seorang pelayan di sana, serta Haris. Keduanya terkejut dengan pemandangan di depan mata mereka.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana dia jatuh? Apakah Emily terpeleset?" tanya Haris.
"Saya tidak berpikir Bibi Emily jatuh. Dia pasti bunuh diri. Kita harus memanggil polisi." Jonathan berkata dengan keyakinan tinggi terhadap dugaan sementaranya.
Saat malam makin gelap dan hujan turun tanpa henti, polisi datang untuk melihat dan  membawa jasad Emily untuk dioutopsi. Seorang petugas kepolisian yang hadir, Inspektur Henry, mencoba menganalisis adegan. Kemudian dia memanggil semua orang yang ada di rumah besar untuk melakukan penyelidikan.
"Yang pertama kali menemukan Nyonya Emily dalam kondisi jatuh adalah saya, Pak polisi. Saya mendengar anjing penjaga menggonggong terus menerus dan saya datang untuk memeriksa," kata penjaga rumah.
"Dan di mana semua orang pada saat itu?" tanya Inspektur Henry.
"Saya pergi tidur, tetapi saya masih menyelesaikan beberapa pekerjaan ketika mendengar kebisingan di luar," kata Jonathan.
"Saya tertidur di kamar lantai bawah, Pak polisi. Dan juga mendengar kebisingan," kata Siena.
"Dan Anda, Tuan?" tanya Inspektur Henry kepada Haris.
"Saya tertidur di kamar sebelah ketika Emily mungkin melompat. Kadang-kadang saya tidur di kamar lain karena saya tahu Emily sulit tidur dan dia akan bangun larut malam, lalu membaca buku atau berjalan-jalan. Jadi, saya tidak ingin mengganggunya."
Kasus Emily sepertinya menunjukkan bahwa wanita itu telah mengambil nyawanya sendiri atau mungkin kecelakaan, begitu pikir Inspektur Henry. Namun, dengan cedera di kepala, petugas polisi itu merasa bahwa segala sesuatunya jauh lebih rumit daripada yang terlihat. Maka dia hanya bisa memikirkan satu orang yang mungkin bisa membantunya memecahkan kasus ini: Detektif Marsal.