Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjebak

14 Desember 2022   16:08 Diperbarui: 26 Desember 2022   08:58 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katie, dia sepupu istri keduaku, Suzaan. Entah mengapa, sejak aku meminang Suzaan, dia seperti tidak senang. Aku menjadi paham setelah Suzaan mengatakan bahwa Katie gagal menikah dengan pria yang katanya mirip denganku. Hubungan mereka hampir lima tahun. Pria itu telah berselingkuh dan Katie tidak bisa menerimanya kembali. Bisa jadi karena itu dia bersikap demikian kepadaku---dan di depannya, aku pura-pura tidak tahu saja.

Enam bulan aku tinggal di rumah Suzaan setelah kami menikah. Rumahnya besar dengan tanah luas di sekitarnya tepat di pinggir kota Bristol. Tidak jauh dari rumah Suzaan, terdapat satu rumah lagi yang bentuknya kurang lebih sama. Nah, itu milik Katie.

"Aku dan Katie tidak memiliki saudara lagi. Kami sangat dekat sejak kecil, bermain bersama dan bersekolah juga di tempat yang sama. Jadi, masing-masing Ayah kami membuatkan rumah untuk kami agar bisa tetap berdekatan saat dewasa."

Katie dan Suzaan terpaut satu tahun saja, Katie lebih tua. Mereka berdua memiliki karakter serta penampilan yang berbeda. Katie berpikiran kuat dan suka mengendalikan semua orang di sekitarnya, termasuk Suzaan. Wanita itu bermata biru, kurus, tinggi, dengan rambut cokelat bergelombang indah.

Suzaan tidak terlihat demikian. Meski matanya juga biru dan berambut cokelat yang sama, istriku itu lebih kecil dan gemuk. Selain itu, Suzaan mengaku tidak pintar dan biasanya dia melakukan apa yang orang lain selalu inginkan walaupun kadang menentangnya. Pernah suatu ketika, Suzaan mengeluhkan penampilannya kepadaku. Perempuan itu kadang tidak puas dengan apa yang dia miliki.

"Aku ingin menjadi wanita yang menarik."

"Kamu menarik, Suzaan. Bahkan lebih menarik dari Katie."

"Apa? Kamu katakan aku menarik dari Katie? Lihat, Philo! Badanku bahkan kelebihan 15 kilo. Katie bilang, tubuhku seperti badut gendut, dan katanya, jika bukan karena kaya, laki-laki tidak akan mau menikahiku."

"Tajam sekali mulut sepupumu itu. Ayolah, Suzaan, kamu jangan termakan omongannya. Lagipula, aku bukanlah laki-laki seperti yang dia katakan."

"Ya, aku percaya. Kamu tulus mencintaiku. Tapi, Philo, aku tetap ingin memperbaiki tubuhku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun