Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suwung

8 November 2022   09:58 Diperbarui: 13 Mei 2023   17:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Setia.”

“Mungkin”

“Jadi, bagaimana?”

“Apanya?”

“Maksudku, apakah kamu bersedia menjadi istriku?”

Aku membutuhkan waktu satu minggu untuk memikirkannya. Karena sebelum-sebelumnya aku selalu menjalin hubungan dengan pria yang cenderung berbelit-belit memutuskan pernikahan, maka dengan dia, aku menyetujuinya saja . 

Sejak tahun kedua aku mulai merasakan ada yang tidak semestinya. Ketika aku membicarakan perihal memiliki keturunan, dia terus menghindar, bahkan makin sibuk bekerja.

Hingga suatu ketika dokter mendiagnosis bahwa dialah yang dalam keadaan kurang subur, bukan aku, seperti yang terus-terusan menjadi bisik-bisik keluarganya di acara arisan. Dia seperti terpojok dan aku sungguh tidak bisa  melihat dia menjadi pesakitan atas permasalahan tubuhnya.

“Jika kamu ingin pergi karena ini, aku izinkan, May.”

Tidak, aku tidak sepicik itu untuk meninggalkannya. Maka, aku berjanji untuk tidak pergi dari hidupnya karena permasalah keturunan tidaklah menjadi yang krusial untuk diriku juga. Hidup kami pun berjalan normal. Aku katakan normal maksudnya adalah bahwa dia tetap dengan kesibukannya, tentu saja.

Kami hampir tidak pernah pergi berlibur. Sesuatu yang membuatku senang, setelah menunggu lama, suatu ketika, dia mengatakan kepadaku bahwa dirinya hendak mengajakku liburan. Entah karena kepekaannya yang tiba-tiba, ajakannya tentu saja membuat aku terheran-heran. Bukankah dia terlalu sibuk untuk memiliki waktu berdua?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun