Menurut ahli biokimia dan ahli "air mata", Dr. William Frey, menangis adalah proses eksokrin yang berarti proses yang mendorong zat beracun keluar dari tubuh kita, sama seperti berkeringat dan mengembuskan napas.Â
Frey berhipotesis, menangis menyebabkan terlepasnya bahan kimia yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology, menangis membuat sistem saraf parasimpatis (PNS) aktif sehingga membantu orang rileks atau menjadi tenang.
Para peneliti percaya bahwa menangis dapat mengurangi kadar bahan kimia ini dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres. Air mata juga melepaskan oksitosin dan endorfin sehingga menangis dapat membantu mengurangi rasa sakit sakit fisik dan emosional secara alami---tidak perlu resep dokter.
Selain membantu orang menenangkan diri serta mengurangi rasa sakit sakit fisik dan emosional, menangis dapat membuat kita memperoleh dukungan dari orang lain di sekitar kita. Menangis pada dasarnya adalah perilaku keterikatan karena dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Ini dikenal sebagai manfaat interpersonal atau sosial.
Manfaat lainnya dari menangis adalah kemampuannya mengubah suasana hati. Satu studi dari Tilburg University di Belanda yang menemukan bahwa menangis dapat membantu mengangkat semangat kita dan membuat kita merasa lebih baik. Selain menghilangkan rasa sakit, oksitosin dan endorfin dapat membantu meningkatkan mood. Inilah sebabnya mengapa hormon-hormon tersebut sering dikenal sebagai bahan kimia "merasa baik".
Nah, pada akhirnya, kita tidak perlu malu untuk menangis. Meski para peneliti terkemuka lainnya menulis bahwa manfaat jangka panjang yang datang setelah meneteskan air mata adalah mitos, tetapi intinya menangislah jika kita memang ingin menangis, terutama bila kita sudah kewalahan menghadapi kesedihan, sebab menangis dapat membantu kita melepaskan energi negatif dan itu akan melegakan kita.
--S. Elefheria, salam Wong Bumi Serasan--
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI