Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menangis, Reaksi Tubuh, dan Manfaat di Baliknya

10 Agustus 2022   22:36 Diperbarui: 12 Agustus 2022   11:55 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang pria yang menangis| by pixabay

Pada fisik, ketika mulai menangis, kita juga mulai merasakan benjolan keras yang terbentuk di bagian belakang tenggorokan kita. Namun, Dr. Jennifer Stagg, seorang ahli biokimia dan dokter naturopati, menjelaskan melalui situs kesehatan bahwa yang terbentuk itu sebenarnya bukan benjolan sama sekali, melainkan hanya "sensasi globus", istilah medis untuk perasaan tidak nyaman atau mengganjal pada tenggorokan. 

Meski bisa sangat mengganggu, tenggorokan yang terasa mengganjal itu tidak terasa sakit dan terapi untuk menghilangkan gangguan perasaan tersebut biasanya dilakukan hanya dengan menyeruput air atau makan.

Dampak fisik lainnya yang muncul biasanya kulit kita memerah usai menangis, terutama bagian wajah, dan menimbulkan sakit kepala---dan itu karena ada banyak hal yang terjadi secara internal. 

Selain itu, ketika menangis, kita kerap merasakan cairan ingus di dalam hidung. Untuk tangisan yang hebat, cairan ingus ini bahkan bisa mengental dan kemudian bisa menyebabkan hidung tersumbat. 

Dr. Erich Voigt dari New York University, Langone Medical Center, mengatakan bahwa cairan yang keluar dari hidung kita saat kita menangis sebenarnya adalah jenis yang sama yang keluar dari mata kita. Pada dasarnya, saat jatuh dari mata kita dan mengalir ke wajah, air mata juga melakukan hal yang sama secara internal dan bergerak dari mata kita dan turun ke hidung.

Ilustrasi seorang pria yang menangis| by pixabay
Ilustrasi seorang pria yang menangis| by pixabay

Apakah menangis memiliki manfaat positif bagi tubuh?

Biasanya, orang mungkin mencoba untuk menahan air mata jika mereka melihatnya sebagai tanda kelemahan. Namun, ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa menahan tangisan dapat berarti kehilangan berbagai manfaat. Para peneliti telah menemukan bahwa menangis memiliki banyak manfaat penting.

Mungkin kita tidak mengetahui bahwa ketika menangis dengan mengeluarkan isak tangis berat dan bahu berguncang, kita mengeluarkan energi yang sama seperti halnya saat kita berolah raga---kita bayangkan saja seorang anak kecil yang mengamuk saat menangis maka kita akan tahu betapa aktifnya tangisan itu.

Dr. Jonathan Rottenberg, seorang profesor psikologi di Universitas Florida Selatan, menjelaskan dan mengatakan bahwa kita dapat berterima kasih kepada respons tubuh kita yang melawan atau lari akibat emosional, karena membuat tubuh kita bekerja. Dia juga menjelaskan bahwa orang yang menangis dapat mengalami peningkatan detak jantung dan peningkatan keringat---dalam pengertian ini, menangis adalah "latihan" bagi tubuh.

Selain itu, air mata mengandung "kekuatan penyembuhan". Dr. Judith, Psikiater Fakultas Klinis Psikiater dari Orloff University of California, Los Angeles, mengatakan bahwa air mata mengandung cairan yang disebut lisozim sehingga menangis membantu membunuh bakteri dan menjaga mata kita tetap bersih. 

Sebuah studi 2011 menemukan bahwa lisozim memiliki sifat antimikroba yang sangat kuat sehingga bahkan dapat membantu mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh agen bioteror, seperti antraks. Maka itu, Judith sangat percaya pada kemampuan transformatif air mata sehingga dia benar-benar mendorong pasiennya untuk menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun