Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dapatkah Seseorang Bahagia Tanpa Jalinan Pertemanan?

30 Maret 2022   15:58 Diperbarui: 25 April 2022   07:43 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran teman atau sahabat dapat membantu seseorang dengan nasihatnya di saat-saat sulit. 

Selain itu, teman juga menjadi bagian dari lingkaran sosial yang dapat membuka pintu ke berbagai peluang, seperti menemukan pasangan misalnya. 

Jika mengeksplorasi pandangan Epicurus, manfaat memiliki teman masih bertahan sampai sekarang. Namun, munculnya sarana komunikasi modern dan bagaimana masyarakat saat ini terstruktur tampaknya membuat cara-cara tradisional dalam pertemanan menjadi usang. 

Sebagian besar kegiatan yang membutuhkan lingkaran sosial dapat diperoleh di tempat lain, misalnya, seseorang dapat menggunakan layanan untuk membicarakan masalahnya, walaupun tanpa kehadiran secara langsung. 

Seseorang juga tidak perlu lagi keluar rumah untuk berdiskusi, karena ruang daring menawarkan banyak grup, forum, dan berbagai komunitas. 

Selain itu, kemungkinan menemukan rekan sepemikiran secara daring jauh lebih besar daripada bertemu dengan mereka secara luring karena tidak terbatas pada orang-orang di lingkungan terdekat lagi.

Sarana komunikasi modern menyebabkan seseorang tidak perlu lagi menghadiri pertemuan sosial, seseorang juga bisa menemukan hiburan yang cepat dan murah melalui layanan streaming dan video game yang saat ini lebih disukai banyak orang daripada bertemu dengan teman-temannya. Jadi, tampaknya kebutuhan akan persahabatan perlahan terkikis, terutama oleh makin banyaknya pilihan yang ditawarkan teknologi.

Lacurnya, kebutuhan pertemanan sepertinya tidak cocok pada masyarakat individualistik atau orang-orang dengan gaya hidup minimalis, sebab pertemanan (dalam arti tradisional) tampaknya lebih menantang untuk diperoleh daripada di zaman Epicurus.

Bagaimana seseorang dengan gaya hidup minimalis memandang peran teman-temannya? 

Gaya hidup minimalis merupakan gaya hidup yang mementingkan diri sendiri dengan meminimalkan kebutuhan jumlah material untuk kepuasan. 

Manfaat gaya hidup ini adalah pengurangan biaya hidup, makin sedikit yang kita butuhkan, makin banyak waktu, uang, dan energi yang kita hemat. Bagaimana penerapannya pada hubungan sosial?

 Seorang minimalis sosial idealnya bertahan dengan jumlah hubungan sosial yang minimal: cukup untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun