Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah memastikan bahwa perilaku seseorang itu adalah gaslighting. Penting untuk kamu ingat bahwa tidak semua opini, saran, dan kritik dari seseorang untukmu akan membangun dan harus kamu terima.Â
Mungkin seseorang melakukan itu karena merasa yakin bahwa dia yang paling benar, meskipun fakta menunjukkan sebaliknya. Ketika kamu mencoba menunjukkan fakta, dia mungkin akan tetap menentangnya. Untuk itulah kamu perlu memegang teguh kebenaran sendiri agar kamu tidak ragu dan menjadi lemah terhadap presepsi pelaku gaslighting.
Strategi lain yang perlu kamu lakukan adalah mengambil jarak sejenak dari gaslighter supaya kamu bisa mengontrol emosi dan fokus mencari jalan keluar.Â
Jika jarak dan konfrontasi dengan gaslighter tidak membuatnya berubah, kamu mungkin perlu melibatkan orang lain untuk membantu mengambil langkah selanjutnya. Bantuan pihak ketiga yang netral dan dipercaya diharapkan dapat membantumu melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Cintailah dirimu sendiri karena kesehatan dan kebahagiaanmu lebih penting. Memenuhi kebutuhan fisik dan emosional mungkin tidak akan membantu mengatasi masalah gaslighting secara langsung, tetapi perawatan diri yang baik bisa membuat pikiranmu tertuju pada hal-hal yang positif.
Beranikanlah dirimu untuk membela diri dan mengambil alih situasi. Jika gaslighting yang dilakukan teman atau mungkin pasanganmu menjadi tidak terkontrol hingga mengganggu kesehatan mentalmu, kamu jangan ragu berkonsultasi dengan konselor atau terapis. Jangan biarkan perilaku gaslighting menggerogoti kehidupanmu.
--Shyants Eleftheria, salam Wong Bumi Serasan--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H